Sumut Terkini
Optimalisasi Literasi dan Numerasi Melalui Pembelajaran Mendalam Berbasis MIKiR dan PIT
Pendekatan pembelajaran yang tidak efektif berdampak pada rendahnya kemampuan literasi membaca dan numerasi peserta didik Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com, PEMATANGSIANTAR- Tantangan internal pendidikan Indonesia terletak pada krisis pembelajaran yang berdampak pada menurunnya kualitas pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang tidak efektif berdampak pada rendahnya kemampuan literasi membaca dan numerasi peserta didik Indonesia.
Data dari PISA 2022 menunjukkan bahwa literasi ilmiah pelajar Indonesia mengalami penurunan hingga 13 poin.
Meski peringkat kita membaik, penurunan skor ini adalah sinyal bahwa kita perlu memperhatikan bagaimana sains diajarkan di sekolah.
Kurangnya pemahaman mendalam terhadap konsep ilmiah membuat pelajar hanya menghafal tanpa benar-benar mengerti, sehingga sulit untuk menerapkannya dalam situasi nyata.
Literasi dan numerasi yang masih rendah terjadi karena terdapat kesenjangan efektivitas pembelajaran di sekolah yang belum memberi kesempatan luas kepada guru untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Tantangan lain yaitu kompetensi guru yang masih harus ditingkatkan agar guru memiliki pola pikir yang bertumbuh.
Berdasarkan analisis capaian rapor pendidikan kota Pematangsiantar tahun 2025, untuk tingkat SMP skor kompetensi literasi 74,46, mengalami kenaikan sebesar 1,37 dari tahun sebelumnya dan skor kompetensi numerasi 64,45, mengalami penurunan 0,17 dari tahun sebelumnya.
Hasil ini dipengaruhi oleh penurunan skor indikator kualitas pembelajaran sebanyak 1,50 dari tahun sebelumnya.
Sementara untuk hasil subindikator dari kualitas pembelajaran, manajemen kelas memiliki skor 66,7, metode pembelajaran memilki skor 60,85, dan dukungan psikologis, 62,79.
Data tersebut mengindikasikan bahwa subindikator metode pembelajaran memiliki skor terendah dan menjadi area yang paling memerlukan intervensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Kondisi ini menunjukkan perlunya upaya sistematis untuk memperkuat kapasitas guru SMP di Kota Pematangsiantar dalam menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif.
Berdasarkan analisis kondisi tersebut, Tim Bincang Santai Kota Pematangsiantar, yang beranggotakan Ion Genesis Situmorang, Daud Siregar, Judo Hamdani, Triwahyuni Tampubolon, Oktavia A. Purba Girsang, berinisiatif melaksanakan program pelatihan komprehensif bagi guru SMP di Kota Pematangsiantar yang berfokus pada pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dengan mengintegrasikan unsur pembelajaran aktif MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) dan Pertayaan PIT (Produktif, Imaginatif, dan Terbuka) sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
Ion Genesis mengungkapkan bahwa metode pembelajaran yang efektif dan inovatif mengimplementasikan unsur pembelaran aktif.
“Unsur-unsur pembelajaran aktif diantaranya, siswaterlibat mengalami, berinteraksi, berkomunikasi, dan guru melakukan refleksi.
Untuk mendukung pembelajaran aktif tersebut, perlu dikembangkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang bersifat produktif, imajinatif, dan terbuka. Sehingga aktifitas pembelajaran menjadi (mindful) berkesadaran, bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful)”, ungkap Ion.
Kadin Sumut Gelar NSIIHE, Dorong Sumut Jadi Rumah Investasi Ramah dan Prospektif |
![]() |
---|
Tanam 1.000 Pohon, Komunitas Rumahela dan Viky Sianipar Minta Pemerintah Ikut Lestarikan Pusuk Buhit |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Sumut Dukung Gubernur Bangun Jalan Sipiongot-Hutaimbaru |
![]() |
---|
Wesly Silalahi dan Timbul Lingga Jabat Pembina Satgas Penyelenggaraan MBG di Siantar |
![]() |
---|
Gubsu Bobby Nasution Desak Kepala Daerah Permudah Izin Rumah Subsidi MBR, Target 20 Ribu Unit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.