Sumut Terkini
Listrik Masuk Hingga ke Sawah Petani Sejahtera dan Swasembada Pangan
Di rumah pompa irigasi berwarna putih dan biru itu, Budi mengisi token listrik terlebih dahulu.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Senyum sumringah terpancar dari wajah Budianto (65) ketika pompa air listrik mulai meraung. Dari ujung pompa, air mengalir deras ke saluran irigasi lalu mengairi sawah seluas 27 hektar milik 70 keluarga anggota kelompok Tani Makmur II.
Untuk pertama kali, mereka akan memasuki musim tanam kedua dalam satu tahun. Akses listrik yang bisa dinikmati hingga di sawah membuat mereka bisa mendapat pengairan sepanjang tahun.
"Sebelum ada akses listrik hingga ke sawah, kami hanya bisa menanam sawah satu kali satu tahun," kata Budianto, di Desa Dalu Sepuluh-B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, (hari/tanggal).
Menyambut musim tanam yang akan segera tiba, Budianto bersama anggota kelompok tani lainnya sibuk memeriksa pompa air dan saluran irigasi. Mereka memastikan sistem irigasi bisa berjalan lancar.
Di rumah pompa irigasi berwarna putih dan biru itu, Budi mengisi token listrik terlebih dahulu.
Laki-laki paruh baya ini menekan satu per satu nomor token yang baru ia beli dari uang hasil patungan 70 petani kelompok Tani Makmur II sebesar Rp 1 juta.
Dengan token listrik yang sudah terisi, pompa air untuk irigasi tersebut bisa beroperasi memompa air dari sungai ke saluran irigasi yang dibangun pemerintah.
Kemudian dari luar ada token listrik seperti pada umumnya. Kemudian di dalam terdapat dua colokan sambung.
Satu colokan untuk irigasi pompa listrik dan satu lagi untuk colokan lampu.
Sementara diluar pompa itu di bawahnya terdapat sungai, pompa irigasi dan juga pipa irigasi untuk mengaliri air ke sawah apabila colokan pompa tersebut dihidupkan.
Alat yang digunakan PLN ini semuanya berbahan electrifiyng agricultural yang bertujuan untuk akselarasi energi hijau untuk masa depan berkelanjutan.
Saat ditemui, Budi mengaku, sejak adanya pompa irigasi listrik ini membuat para petani bisa dua kali panen dalam setahun.
Bukan hanya itu, sejak adanya pompa irigasi listrik ia merasa pengeluaran sebelum memanen padi cukup lebih hemat 60 persen dibanding pakai pompa air yang menggunakan bahan bakar minyak.
Selain itu, para petani tidak perlu bergantung pada mesin berbahan bakar fosil. Tidak ada lagi asap hitam yang mengepul dari pompa air. Ini menjadi simbol percepatan energi hijau bagi masa depan berkelanjutan.
Budi terus terlihat bersemangat dan dan senyum sumringah saat menjelaskan manfaat pompa irigasi listrik. “Manfaat paling besar, kami sekarang bisa panen dua kali dalam setahun," ujar Budianto,
listrik
| Punya Jejaring di Pemprovsu, Chairin Simanjuntak Sudah Tepat Jadi Plh Sekda Kota Binjai |
|
|---|
| Kabar Baik Bagi Petani, Pemkab Humbahas Terapkan Penurunan Harga Pupuk Subsidi Sebesar 20 Persen |
|
|---|
| Tiga Bulan Dilantik, Harli Siregar Pimpin Kejatisu, Sita Ratusan Miliar Kerugian Negara |
|
|---|
| Realisasi Investasi di Triwulan III 2025 Baru Capai Rp 42,3 Triliun Padahal Bobby Targetkan Rp 100 T |
|
|---|
| Kantor Bupati Tapteng Mirip Sarang Walet, Indonesia Audit Watch: Pelanggaran Hukum Disengaja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.