Sumut Terkini

Listrik Masuk Hingga ke Sawah Petani Sejahtera dan Swasembada Pangan

Di rumah pompa irigasi berwarna putih dan biru itu, Budi mengisi token listrik terlebih dahulu.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Tim UPT PLN III Lubuk Pakam bersama Budianto saat mengecek aliran sungai Dalu mengalir ke irigasi menuju 27 HA sawah   di Desa Dalu Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, Sumut, Kamis (23/10/2025). Sejak adanya pompa irigasi ini, membuat petani bisa panen dua kali dalam setahun. 

Manfaat program yang dimulai sejak Januari 2025 ini mulai dirasakan masyarakat.

Pada saat menggunakan pompa berbahan bakar minyak, petani menghabiskan Rp 20 juta untuk sekali musim tanam.

Sekarang, mereka hanya perlu mengisi token sekitar Rp 6 juta untuk satu kali musim tanam di lahan 27 hektar. Selain itu, debit air yang dihasilkan pompa lisrik lebih besar dibanding pompa minyak. 

“Sekarang kami tinggal patungan Rp 50 ribu per keluarga. Kami cukup isi token Rp 1 juta per dua minggu mulai dari musim tanam hingga panen. Kami tinggal colokkan pompa ke listrik, air langsung mengalir,” katanya.

Selama mesin irigasi listrik itu hadir, kelompok Tani Makmur sudah  panen bulan Agustus lalu. Kini mereka akan mulai menanam benih. 

Padahal sebelumnya para anggota kelompok tani sempat pesimis alat tersebut, mampu membantu petani mendorong percepatan pertanian. Apalagi sempat terjadi musim kemarau pada pertengahan tahun.    

"Petani sudah gak berharap banyak kemarin. Tapi karena pengaliran air cukup Alhamdulillah sudah panen bulan delapan ini, untuk perhektar nya bisa panen 7 sampai 8 ton padi," ujarnya. 

Jika ditotalkan, kata Budi  27 hektare  itu bisa  menghasilkan 216 ton gabah kering panen. Itu per sekali panen. 

"Jika dua kali panen bisa menghasilkan 432 ton gabah kering panen dari 27 hektare sawah. Dimana  untuk satu kg harga gabah kering itu Rp 6.500 jika satu kali panen total keuntungannya, Rp 1,5 M. Jika dua kali panen dua kali lipat keuntungannya," Katanya.

Namun, dari 70 petani memiliki luas lahan sawah yang berbeda-beda. Sehingga keuntungan yang di dapat juga berbeda-beda. Hanya saja jika dirata-ratakan per individu bisa mendapat Rp 20 juta per sekali panen.
 
"Syukur Alhamdulilah, semua petani di desa ini senang.dengan program irigasi listrik ini, biasanya setahun sekali panen ini bisa dua kali. Keuntungannya juga pasti lebih benyak. Jika dirata-ratakan per petani bisa dapat keuntungan Rp15-20 juta per sekali panen. Jika dua kali, itu cukup menyejahterakan petani," katanya.

PLN : Irigasi Listrik Untuk Energi Hijau Berkelanjutan  

Tim Leaders Sales and Retail UPT PLN 3 Lubuk Pakam, Deli Serdang Sumut Prayugo Putra mengatakan, pompa irigasi listrik ini diadakan sebagai bentuk dukungan pihaknya mendukung akselerasi energi hijau untuk masa depan berkelanjutan Ada 9 titik yang sudah dilayani pihaknya untuk pengadaan pompa irigasi listrik di wilayah UPT PLN 3 Lubuk Pakam.

Total dayanya 5500 watt untuk dua pompa air.
 
“Program ini kita buat dengan sistem electrifying agricultural tujuannya selain untuk akselerasi energi hijau untuk masa depan berkelanjutan juga untuk memodernisasi pertanian,'' katanya

Kata Prayugo  dengan adanya ini program ini tentu akan mendorong penggunaan teknologi berbasis listrik untuk menggantikan peralatan yang menggunakan bahan bakar fosil. Dampaknya bukan hanya ke petani tetapi juga ke lingkungannya. 
 
“Begitupun dari segi biaya juga lebih efisiensi. Karena listrik lebih murah dibanding bahan bakar fosil. Bisa menghemat biaya 60 persen dan tentu

tujuan utama kita adalah akselerasi energi hijau untuk masa depan berkelanjutan.”katanya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Tags
listrik
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved