Sumut Terkini
Penjaga Ternak Babi di Hamparan Perak Ditemukan Tewas dan Sudah Membusuk, Ada Riwayat Sakit
Masyarakat yang bertempat tinggal di Jalan Saudara Pasar 5,5, Dusun VI, Desa Tandem Hulu II dihebohkan dengan penemuan mayat.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Masyarakat yang bertempat tinggal di Jalan Saudara Pasar 5,5, Dusun VI, Desa Tandem Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, mendadak heboh, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 07.10 WIB.
Pasalnya seorang pria bernisial BSS (33) warga Dusun IV, Afdeling IV, Desa Alur Melati, Kecamatan Sawit Sebrang, Kabupaten Langkat, sekaligus penjaga ternak babi ditemukan tewas dengan kondisi sudah membusuk.
"Mulanya pada, Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 20.00 WIB, pemilik ternak menghubungi korban melalui handphone. Akan tetapi korban tidak mengangkat telepon. Gitu pun pemilik ternak terus mencoba menelpon korban tetapi tetap tidak diangkat," ujar Kapolsek Binjai, Kompol Sutrisno, Selasa (18/11/2025).
Lanjut Sutrisno, merasa tak tenang karena setelah ditelepon beberapa kali korban tak menjawab, akhirnya pemilik ternak atas nama Johanes datang ke peternakan.
"Pemilik ternak pun membuka pintu pagar dengan menggunakan kunci remote control.
Kemudian pemilik ternak masuk ke dalam kandang dan melihat korban sudah telentang di lantai dan sudah mengeluarkan aroma bau busuk," ujar Sutrisno.
Karena panik, pemilik peternakan pun langsung menelepon rekannya agar meminta pihak kepolisian ke peternakan atau lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Personel Polsek Binjai pun menerima laporan peristiwa tersebut. Tak membutuhkan waktu yang lama, personel pun menuju ke TKP.
"Hasil wawancara dengan para saksi dan keluarga yang ada di TKP menyampaikan bahwa korban mengalami sakit lambung, sering sakit kepala dan mengkonsumsi obat," kata Sutrisno.
Sutrisno pun menegaskan, tidak ada tanda-tanda luka kekerasan disekujur tubuh.
"Pihak keluarga korban sudah melihat secara langsung kondisi mayat dan mereka menerima kematian korban sebagai musibah. Mereka juga tidak keberatan dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun," ucap Sutrisno.
"Pihak keluarga korban juga menolak atau tidak bersedia dilakukan VER luar maupun autopsi dikarenakan kondisi mayat sudah membengkak dan berbau busuk. Dan korban akan langsung dikebumikan," sambungnya.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pemkab Asahan Mulai Melakukan Tahapan Seleksi 4 Kepala Dinas |
|
|---|
| 13 Kab/Kota di Sumut, Ini Paling Banyak Sumbang Kasus TPPO, Kadis: Alami Peningkatan Tahun Ini |
|
|---|
| Berlinang Air Mata, Istri Pemborong Bangunan Kecewa Polda Sumut Lepas 7 Terduga Pembunuh Suaminya |
|
|---|
| 3 Anak Hilang Misterius Selama 5 Tahun, Orang Tua Korban Datangi Polda Sumut |
|
|---|
| Harmoni di Ruang Kelas, Langkah Apriyanti Mengajar di MTsN Taput |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Penjaga-ternak-babi-yang-tewas-dipeternakan-yang-berada-di-Jalan-Saudara.jpg)