FP USU Gelar Dies Natalis, Bahas Implementasi AI untuk Pengelolaan Lahan Pertanian
sektor hilir sawit tercatat menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp 750 triliun dan berkontribusi 1,69 persen terhadap PDB perkebunan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Dies Natalis ke-69 yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Fakultas Pertania USU, mulai 20 hingga 22 November 2025, seminar dan kuliah umum diadakan sebagai rangkaian kegiatan.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-69, Sori P Ritonga, SP,MM, mengatakan, seminar dan kuliah umum tersebut menghadirkan sejumlah tokoh penting dari unsur pemerintah, industri, akademisi, dan alumni.
“Transformasi Pertanian Menuju Indonesia Emas 2045 tema yang diambil di Dies Natalis tahun memiliki relevansi besar terhadap tantangan nyata yang dihadapi Indonesia. Mulai dari perubahan iklim, krisis pangan global, kebutuhan energi bersih, hingga digitalisasi industri, semuanya menuntut lompatan besar dalam pengelolaan pertanian nasional,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Ia menyoroti peran strategis komoditas kelapa sawit sebagai pilar penting ekonomi nasional, tidak hanya sebagai sumber devisa, tetapi juga masa depan energi terbarukan dan bioekonomi Indonesia.
Pada 2023, sektor hilir sawit tercatat menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp 750 triliun dan berkontribusi 1,69 persen terhadap PDB perkebunan.
Baca juga: Ingatkan Risiko Ubah Area Pertanian Jadi Kavling, Dinas PUTR Siantar Sebut PBG tidak Keluar
Ia menegaskan bahwa teknologi kini menjadi fondasi utama transformasi pertanian. Implementasi kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), drone agrikultur, sensor tanaman, machine learning, big data analytics, hingga traceability system diyakini mampu meningkatkan presisi, efisiensi, dan keberlanjutan pengelolaan lahan pertanian.
“Pertanian masa depan adalah pertanian yang dikelola dengan data, bukan sekadar intuisi,” katanya.
Ia menegaskan peran penting perguruan tinggi dalam melahirkan SDM unggul dan riset aplikatif yang mendukung hilirisasi teknologi pertanian.
Acara ini juga menjadi wadah memperkuat kolaborasi triple-helix yang melibatkan pemerintah, industri, dan akademisi. Kementerian Pertanian, PTPN Group, PT Tolan Tiga, PPKS, lembaga riset, perbankan, dan alumni dinilai menjadi mitra strategis dalam mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia.
“Transformasi pertanian hanya mungkin terwujud melalui kerja sama lintas sektor,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai sarana memperluas wawasan dan jejaring.
Ia berharap Seminar dan Kuliah Umum Dies Natalis ke-69 ini menjadi langkah nyata menuju pertanian yang lebih modern, berdaya saing, dan berkelanjutan.
