Berita Labuhanbatu Terkini

Jembatan Akses 3 Desa Terputus, Polisi , Pemda dan TNI Marbau Langsung Buat Jembatan Darurat

Jalan Lintas SM. Raja, yang menjadi urat nadi penghubung Kelurahan Marbau menuju tiga desa penting putus total.

TRIBUN MEDAN/ALI YASIL SAGALA
JEMBATAN AMBRUK - Jembatan ambruk membuat jalan yang menghubungkan kelurahan Marbau menuju tiga Desa, Desa Marbau Selatan, Desa Perkebunan Marbau Selatan dan Desa Babussalam terputus, Jumat (21/11/2025). Kejadian terjadi sekira pukul 17.10 wib. (TRIBUN MEDAN/ALI YASIL SAGALA) 

TRIBUN-MEDAN.com, LABUHANBATU UTARA - Jalan Lintas SM. Raja, yang menjadi urat nadi penghubung Kelurahan Marbau menuju tiga desa penting (Marbau Selatan, Perkebunan Marbau Selatan, dan Babussalam), putus total.

Jembatan di Dusun 5 Tambak Kulim ambruk pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 17.10 WIB, membuat warga terisolasi.

Hanya dalam hitungan jam setelah kejadian, Kapolsek Marbau AKP Jonly Purba langsung memimpin perbaikan darurat.

Ia menjelaskan bahwa perbaikan harus dilakukan segera, tanpa menunggu pagi.

"Sudah kita perbaiki, untuk jembatan daruratnya sudah siap," jelas AKP Jonly, Sabtu (22/11/2025).

AKP Jonly Purba menegaskan bahwa jembatan ini krusial dan harus bisa dilalui pagi hari oleh puluhan pelajar yang bersekolah dan ibu-ibu rumah tangga yang harus berbelanja kebutuhan pokok ke Kota Marbau.

Bersama Camat Marbau Muhammad Ali dan Danramil 06 Marbau Mayor Infantri Kurniawan Edi Saputra, Polri bekerja sama dengan TNI dan Pemerintah Daerah bahu-membahu memastikan akses warga pulih.

Camat Ali membenarkan bahwa jembatan darurat langsung dikerjakan pada malam kejadian.

"Malam Sabtu (setelah kejadian) langsung kita buat itu jembatan darurat. Sekarang warga sudah beraktivitas seperti biasa melalui jembatan darurat," kata M. Ali, yang juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Pondasi Tergerus Air Sungai

Jembatan berukuran panjang 4 meter dan lebar 2,5 meter itu ambruk karena pondasinya yang telah lama tergerus derasnya air Sungai Tambak Kulim.

Sarjono (45), salah satu warga yang melintas, mengungkapkan bahwa kekhawatiran ini sudah lama dirasakan masyarakat.

"Udah lama ya ini jembatan mau ambruk. Baguslah kalau ambruk. Biar diperbaiki," ujar Sarjono sambil tersenyum kecut, menggambarkan rasa frustrasi warga yang tahu jembatan mereka sudah miring namun tak kunjung diperbaiki.

Bagi warga, jalan ini adalah satu-satunya jalur utama untuk segala aktivitas, mulai dari mengangkut hasil pertanian seperti tandan sawit hingga jalan bagi pelajar SD dan SMP.

Sarjono mengaku selalu merasa khawatir setiap kali melintas.

Situasi Terkini: Akses Terbuka, Mobil Dialihkan

Saat ini, jembatan darurat sepanjang 5 meter berbahan dasar enam batang kayu kelapa sudah bisa dilalui oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved