Edisi Cetak Tribun Medan
Tokoh Agama yang Ceramahnya Mengkafirkan Kelompok Lain Harus Ditindak, Bisa Jadi Benih Radikalisme
Terpidana kasus Bom Bali, Ali Imron, mengaku, kecewa jika masih banyak masyarakat dan aparat pemerintah yang menganggap enteng penyebaran paham radika
TRIBUN-MEDAN.COM - Terpidana kasus Bom Bali, Ali Imron, mengaku, kecewa jika masih banyak masyarakat dan aparat pemerintah yang menganggap enteng penyebaran paham radikalisme saat ini.
Tidak peduli berapa pun jumlahnya, sedikit atau banyak, kelompok teroris akan selalu bergerak menyebarkan pemahamannya. Menurut terpidana seumur hidup itu, hanya butuh waktu dua jam untuk menanamkan paham radikal pada seseorang, memprovokasinya menjadi seorang teroris dan siap melakukan aksi bom bunuh diri.
"Teroris itu sedikit atau banyak akan terus bergerak dan menyebarkan pemahamannya. Tidak lama untuk memahamkan seseorang, cukup dua jam, memprovokasi sampai siap bunuh diri," ujar Ali saat menjadi narasumber acara Rosi bertajuk Cerita Mantan Teroris yang ditayangkan KompasTV, Kamis (8/6/2017) malam.
Ali mengatakan, kelompok-kelompok teroris biasanya menyitir ayat-ayat suci Al Quran untuk mencuci otak orang-orang yang akan direkrut. Para perekrut itu mengatakan, syariat jihad dalam artian perang merupakan perintah Allah.
Baca: Mantan Jihadis Menduga Johan Pernah Dibina oleh Narapidana Teroris saat Mendekam di Lapas
Baca: Cukup Dua Jam untuk Memprovokasi Seseorang Menjadi Teroris
Baca: Tiga Terduga Teroris Dibawa ke Jakarta
Mereka selalu menekankan keutamaan jihad dan selalu menegaskan bahwa seseorang yang berjihad akan mati syahid. Orang-orang yang direkrut, kata Ali, biasanya sudah memiliki basis pengetahuan tentang jihad.
"Tinggal diarahkan, dipoles dan dibelokkan," katanya.
Ali berpendapat, untuk mengatasi persoalan tersebut dibutuhkan ketegasan dari aparat penegak hukum.
Ia mengatakan, polisi seharusnya menindak tokoh-tokoh yang melakukan ceramah keagamaan dengan mengkafirkan orang-orang di luar kelompoknya, karena berpotensi menjadi pintu masuk ajaran radikalisme.
"Harus ada hukum yang menjerat itu, ceramah yang mengafirkan orang. Ini jelas berbahaya," kata Ali.(kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ali-imron-tribun_20170609_134127.jpg)