Putra Sulung Ipda Anumerta Martua Sigalingging Fokus Sekolahkan Enam Adiknya
"Saya tidak pacaran dulu dan menikah dulu. Fokus bantu sekolahkan adik-adik hingga tamat. Kasihan Mamak (Mianna Manalu menanggung beban sendiri)"
Laporan Wartawan Tribun Medan / Jefri Susetio
TRIBUN-MEDAN.com, LIMAPULUH - Rony Sigalingging (23) anak pertama almarhum Inspektur Polisi Dua (Ipda) Anumerta Martua Sigalingging tidak henti meneteskan air mata. Bahkan, ia tidak beranjak dari depan peti jenazah.
Rony Sigalingging yang mengenakan kaos hitam setia di samping Mianna Manalu, ibunya. Berulangkali, ia memeluk sekaligus menyeka air mata Mianna Manalu yang meratap.
Tribun Medan/Tribun-Medan.com yang mengikuti prosesi pemakaman dari awal hingga akhir menyempatkan untuk berbincang. Rony memegang Rosanta Sigalingging, adik bungsunya berkomitmen fokus bantu orangtua.
"Saya tidak pacaran dulu dan menikah dulu. Fokus bantu sekolahkan adik-adik hingga tamat. Kasihan Mamak (Mianna Manalu menanggung beban sendiri)" ujarnya kepada Tribun Medan.
Baca: Lulus Cum Laude, Norman Nyaris Baguil Hadiri Upacara Wisuda
Ia menyadari meninggal dunianya Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging berdampak pada ekonomi keluarga. Karena itu, dia akan kerja keras demi membantu orangtua penuhi kebutuhan delapan adiknya.
Selain itu, katanya, sebagai anak tertua enggak mungkin membiarkan Mianna Manalu, ibudanya besarkan delapan adiknya sendirian. Apalagi biaya pendidikan cukup mahal.
"Istilahnya saya harus berkorban dulu untuk keluarga. Kalau saya cepat menikah atau pacaran bagaimana kehidupan mereka?" katanya.
Tidak hanya itu, dia akan berupaya menahan diri untuk membeli barang ataupun keinginan tertentu. Sehingga, berupaya memperioritaskan pendidikan adik-adiknya terlebih dahulu.
Apakah orangtua ada cerita mengapa banyak anak? Tanya Tribun Medan/Tribun-Medan.com. Ia menjawab, Mianna Manalu, ibudanya tidak diperbolehkan KB oleh dokter karena punya penyakit.
"Mamak enggak bisa KB terkendala kesehatan. Daripada kondisi fisiknya terganggu," ujarnya.
Pada saat acara prosesi pemakaman berlangsung, Rosanta Sigalingging, anak bungsunya tertidur digendongan Mila Sigalingging (15), putri ke-empat Ipda Martua Sigalingging.
Mila yang duduk tepat di samping Rony, hanya menunduk, sembari meneteskan air mata. Berulangkali, ia menyeka air matanya dengan tisu. Bahkan, ia peluk erat adiknya yang sedang tidur.
Sepanjang acara pemakaman berlangsung Rosanta Sigalingging tidak meneteskan air mata. Bocah perempuan itu hanya diam, melihat ratusan orang yang datang sembari memeluknya.