Penyidik KPK Diteror
Novel Baswedan Kecewa Lagi Dibikin Polisi, Ini soal Saksi Kunci
Penyidik sebelumnya terburu-buru membuat kesimpulan sendiri dan mempublikasikan,sehingga terkesan menutupi pihak tertentu.
TRIBUN-MEDAN.com - Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan kekecewaannya kepada pihak kepolisian yang memeriksanya di Singapura, Senin (14/8/2017).
Novel menyampaikan keterangan tambahan, berisi kekecewaannya terhadap proses penyidikan, saat usai diperiksa pukul 17.00.
"Novel menyatakan ia kecewa karena saksi-saksi kunci dipublikasi oleh polisi. Seharusnya polisi melindungi dan menjaga para saksi kunci, supaya memberi keterangan dengan baik dan secara aman," kata Novel, dalam siaran pers yang diterima Warta Kota, Senin (14/8/2017).
Baca: ASTAGA! Rio Tak Sadar Ada Polisi, Artis Ini Isap Terus
Baca: Polemik Foto Jari Tengah yang Diperlihatkan Tora Sudiro di Belakang Polisi, Ini Penjelasannya
Lalu, lanjut Novel, penyidik sebelumnya terburu-buru membuat kesimpulan sendiri dan mempublikasikan kesimpulan tersebut, sehingga terkesan menutupi pihak-pihak tertentu.
"Hal ini terkait orang yang memata-matai saya di depan rumahnya, yang polisi sebut sebagai mata elang. Padahal banyak orang menceritakan tidak demikian dan diantara orang tersebut ada yang berupaya masuk ke rumah saya dengan berpura-pura ingin membeli gamis laki-laki," kata Novel.
Selain itu, Novel menyesalkan tidak diketemukannya sidik jari pada cangkir yang digunakan untuk menyiram dirinya dengan air keras. Padahal itu bukti penting.
"Saya melihat penyidik sebelumnya menjaga jarak dengan keluarga saya dan tidak memberikan SP2HP ke keluarga," katanya.
Ia mengaku, pernah diberitahu oleh anggota Densus 88 yang melakukan investigasi dan menemukan indikasi pelaku.
Foto orang yang diduga pelaku tersebut dikirimkan kepadanya.
Baca: Nafa Urbach Hela Nafas, Anak Diincar Pedofilia, Suami Masih Bisa Mesra Dirangkul Wanita
Baca: Jajakan Perempuan Aduhai via WhatsApp kepada Pelanggan, Modusnya Tawarkan Pijat
"Setelah menerima, saya kirimkan foto tersebut ke adik saya untuk diperlihatkan kepada orang di sekitar kejadian, apakah mereka mengenali foto tersebut. Hasilnya banyak orang yang mengenali foto tersebut dan mereka meyakini orang tersebut sebagai pelaku (pengintai atau eksekutor)," jelasnya
Foto tersebut kemudian, lanjut Novel, ia berikan kepada Kapolda dan Rudy, Dirkrimum Polda Metro Jaya, sekitar tanggal 19 April 2017.
Seperti diketahui, Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor yang tidak dikenal.
Yaitu saat berjalan pulang dari masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, seusai salat Subuh, 10 April 2017 lalu.
Akibat disiram air keras, kedua mata Novel terluka. Novel pun kini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura. (*)
