Breaking News
Cerita Sedih Sang Nenek Beri Makan Cucunya di Kepungan Banjir
"Ini lagi ngasi makan si gendut, cucuku ini. Banjir ini sudah 3 tahun belakangan. Seperti biasa ya meluap dari sungai. Kejadiannya dari tengah malam"
Penulis: Dedy Kurniawan |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.com, TEBINGTINGGI - Kondisi memperhatinkan terjadi kepada korban banjir di Tebingtinggi, Sumatera Utara.
Ribuan rumah terendam banjir sejak dilanda hujan deras pukul 10.00 WIB di empat Kecamatan, Sabtu (16/9/2017)
Tumina warga Kelurahan Bandarutama, Kecamatan Padanghulu berharap bantuan pemererintah bisa segera disalurkan.
Diceritakannya kondisi banjir membuat aktifitas rumah tangga terkendala. Warga kesulitan memasak. Akibatnya dia baru bisa memberi makan cucunya Ridho Rambe makan setelah pihak pemerintah memberikan nasi bungkus satu per Kepala Keluarga.
"Ini jatah bantuan cuma sebungkus nasi setiap rumah. Bagaiamana ini sementara satu rumah kan gak cuma satu orang yang ada," kata Tumina.
Baca: Polda Metro dan Ormas Bubarkan Seminar Peristiwa 1965, Panitia Papar Fakta Ini
Diceritakannya kondisi banjir ini sudah terjadi saban tiga tahun belakangan. Kondisi ini lantaran tembok pembatas Sungai Padang kurang tinggi yang baru dibangun pemerintah.
"Ini lagi ngasi makan si gendut, cucuku ini. Banjir ini sudah 3 tahun belakangan. Seperti biasa ya meluap dari sungai. Kejadiannya dari tengah malam tadi," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD, Wahid Sitorus mrnjelaskan bahwa pihaknya sudah turun ke lokasi. Banjir melanda 4 kecamatan yakni Tebingtinggi Kota, Bandar Utama, Rambutan, dan Bajenis. Dari empat kecamatan terdapat sembilan kelurahan.
"Kita sudah berikan bantuan sementara nasi bungkus ke warga melalui kelurahan. Ada 3000 nasi bungkus. Ini sedang dibangunkan dapur umum," jelasnya.
(dyk/tribun-medan.com)
