Lawan Teroris
BREAKING NEWS: Aman Abdurrahman Dituntut Hukuman Mati, Singa Jihad yang Lebih Kuat dari Baasyir
Terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU).
Penulis: Randy P.F Hutagaol | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU).
Sidang pembacaan tuntutan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
"Menuntut supaya majelis hakim menjatuhkan pidana kepada terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman dengan pidana mati," ujar jaksa Anita Dewayani membacakan tuntutan.
Jaksa menilai, perbuatan Aman telah melanggar dakwaan kesatu primer dan dakwaan kedua primer.
Dakwaan kesatu primer yakni Aman dinilai melanggar Pasal 14 juncto Pasal 6 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dakwaan kesatu primer.
Baca: BREAKING NEWS: Aman Abdurrahman Dituntut Hukuman Mati, Singa Jihad yang Lebih Kuat dari Baasyir
Baca: Ikut Melakukan Ibadah Puasa, DJ Katty Butterfly Ceritakan Perjuangan Kerasnya
Baca: Ustaz Abdul Somad Kisahkan Sosok Ipda Auzar yang Gugur Ditabrak Teroris
Baca: Dua Perempuan Beli 9 Botol Air Suci untuk Membuang Sial, Eh Malah Merugi Rp 15 Juta
Baca: Selfi Jawara Liga Dangdut Indonesia Tak Sungkan Jongkok dan Cuci Piring, Banjir Pujian Netizen
Baca: Risma Sontak Bangkit dan Bersujud di Hadapan Para Takmir Masjid lalu Meminta Maaf, Ada Apa?
Baca: Astaga, Mayat Perempuan Dikubur di Atas Kuburan Orang Lain, Rambut Panjang Berwarna Pirang
Sementara dakwaan kedua primer, Aman dinilai melanggar Pasal 14 junctoPasal 7 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Menurut jaksa, Aman telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana merencanakan dan/atau menggerakkan orang lain melakukan tindak pidana terorisme.
Teror yang digerakan Aman dinilai menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal.
Caranya yakni dengan merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional.
Baca: Jaksa Penuntut Bacakan Ajaran Tauhid Aman Abdurrahman yang Menjanjikan Surga
Baca: Bukan Dita, Sosok Ini Membongkar Blak-blakan Dalang di Balik Pengeboman Dahsyat 3 Gereja
Baca: Tak Sangka, 3 Pasukan Elite TNI Diam-diam Sudah Turun Berantas Teroris, Lihat Sosok-sosoknya
Baca: Melihat Lokasi Latihan Fisik dan Silat para Teroris yang Menyerang Mapolda Riau
Baca: Ali Imron Napi Bom Bali Sibak Tabir Apa yang Membuat Teroris Senang, Bedakan JI dan JAD
Baca: Yuk Lihat 7 Suvenir dari Royal Wedding Pangeran Harry dan Meghan Markle, yang Terakhir Unik Banget
"Aman Abdurrahman Kendalikan Eksekutor Bom dari Tahanan"
Rentetan lima rangkaian kejahatan jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok radikal, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dalam dua pekan ini telah menelan 33 jiwa. Seorang mantan narapidana terorisme, tidak berkenan dipublikasikan namanya, mengungkap seluk-beluk jaringan tersebut beraksi diduga dikendalikan seseorang yang terlibat kerusuhan di Mako Brimob, Depok.
Simak wawancara khususnya dengan wartawan Harian Tribun Medan/Daring Tribun-Medan.com, Rabu (16/5/2018).
Bermula kejadian di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Selasa hingga Rabu (8-10 Mei); ledakan bom bunuh diri pada tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi; bom di rumah susun sewa di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (13/5) malam; bom di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (15/5); hingga serangan ke Mapolda Riau, Rabu (16/5).
Baca: Duh, Begini Kabar Terbaru nan Memprihatinkan Gatot Brajamusti, Eks Guru Spiritual Reza Artamevia
Baca: Bikin Kaget, Abu Bakar Baasyir Angkat Bicara soal Ledakan Bom Dahsyat 3 Gereja
Baca: Gadis Mantan Simpatisan ISIS Beber Kisah nan Kelam saat Bergabung, Mulanya Tergiur Akhirnya Pilu