Kapal Tenggelam

Polisi Harus Usut Nakhoda KMP II yang Meninggalkan Korban Minta Tolong sesaat Kapal Tenggelam

Ia berharap agar kejadian tidak terulang kembali pada waktu mendatang, untuk itu para dewan akan segera merumuskan dan membentuk Perda.

Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN/SATIA
Sekda Provinsi Sumut, Hj Sabrina (hijab Cokelat), Ketua Komisi A Nazer Djoeli (jaket cokelat) saat gelar RDP di gedunf dewan, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Senin (2/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Satia

TRIBUNMEDAN.com, MEDAN - Ketua Komisi A Nazer Djoeli, berharap waktu pencarian korban KM Sinar Bangun ditambah sampai dua pekan.

Alasannya masih banyak keluarga yang menanti keberadaan korban hilang tenggelam kapal motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba.

Baca: Tragedi KM Sinar Bangun, Warga Medan Menggelar Andung-andung Tao Toba, Lihat Foto dan Videonya

Baca: Video Kapolres Goda Ratna Sarumpaet, Lalu Tertawa Sebut: Ibu Ini Sumbu Pendek Juga Ya Bu?

Aktivis Ratna Sarumpaet beradu mulut dengab Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018).
Aktivis Ratna Sarumpaet beradu mulut dengab Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018). (tribun medan/tommy)

"Kita meminta pencarian korban ditambah sampai dua minggu lah, kan kasihan mereka (keluarga) masih menunggu keberadaan keluarganya yang hilang," ucap Nazer kepada Tribun-Medan.com setelah RDP dengan pemerintah Provinsi Sumut.

"Pemerintah coba untuk menghibur para keluarga, dengan memberikan waktu tambahan sampai dua pekan ke depan, kan kasihan mereka kalau ditinggal begitu saja," ucapnya.

Baca: Bupati Samosir Rapidin Simbolon Mengaku Bersalah dalam Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Baca: Ratna Sarumpaet Teriak di Posko: Semua Mayat Harus Diangkat, Jangan Ada yang Menghentikan Pencarian!

Kemudian ia juga meminta kepada pihak kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan kepada Nakhoda Kapal KMP Sumut II, Dony Silalahi yang saat itu melintas dekat dengan karamnya Sinar Bangun.

"Kami juga minta kepada Kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan, kenapa Nakhoda KMP II itu meninggalkan korban yang terlihat mengapung di perairan Danau Toba," ucapnya.

Video yang viral beberapa pekan lalu, di mana terlihat, para korban terapung di perairan Danau Toba.

Postingan video itu akhinya menjadi perdebatan di dunia maya, mengapa sang Nakhoda KMP II yang diketahui bernama Dony Silalahi meninggalkan para korban dan tidak menyelamatkan mereka.

"Kami sekali lagi menegaskan kepada pihak berwajib untuk segera melakukan penyelidikan terhadap Nakhoda KMP II yang diduga sengaja membiarkan penumpang KM Sinar Bangun mengapung di Danau Toba," ucapnya.

Baca: Begini Sosok Kapten yang Tega Biarkan Korban KM Sinar Bangun, Kata Biadap dari Hotman Paris

Baca: Mengerikan Kapten KMP Sumut II Ini, Tinggalkan Korban KM Sinar Bangun saat Minta Pertolongan

Dalam peraturan yang telah ditetapkan nomor 17 tahun 2008 pasal 224, Nahkoda harus mampu memberikan pertolongan dan kemanan kepada penumpang yang ada di perairan.

Pria berkulit putih ini, juga meminta kepada seluruh pemerintahan setempat agar membuat tim penyelamat (rescue) ditiap-tiap pelabuhan yang tersebar di Danau Toba.

"Ada tujuh Kabupaten/Kota yang tersebar di Danau Toba, semuanya juga harus menempatkan tim penyelamat, dari SAR atau Polisi Air untuk melakukan penyelamatan awal yang lebih efisien," ucapnya.

Selama ini, ia menilai tidak ada penempatan tim-tim penyelamat di tiap-tiap pelabuhan yang ada di sekitaran Danau Toba.

Kemudian Tribun-Medan.com menanyakan kepadanya, apakah selama menjadi Dewan di Komisi A yang bertugas melakukan pengawasan kepada Instansi di Pemeritahan Sumut, pernah melakukan pengawas mengenai keamanan pada tiap-tiap pelabuhan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved