Viral Medsos
Rupiah Tertekan, Jangan Takut! Tidak Akan Terjadi Seperti Krisis 1998, Berikut Penjelasannya
Apa yang dialami Indonesia saat ini (rupiah merosot) akibat dampak ekonomi global tidak akan terulang seperti krisis 1998.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM - Belakangan ini rupiah terus melemah.
Bahkan sempat menembus angka 15 ribu rupiah per dolar Amerika Serikat.
Situasi melemahnya mata uang ini juga terjadi di sejumlah negara berkembang, karena efek ekonomi global.
Di Indonesia, ini merupakan level terendah semenjak krisis 98 lalu.
Banyak pihak kemudian mengaitkan situasi rupiah saat ini dengan krisis moneter yang pernah terjadi di Indonesia 97-98 lalu.
Seberapa mencemaskan kondisi ekonomi saat ini?
Mungkinkah kita akan mengalami krisis ekonomi seperti 20 tahun lalu?
Apa strategi pemerintah mengatasi gejolak rupiah?
Program 'ROSI' yang tayang di Kompas TV berdiskusi tentang gejolak ekonomi global ini.
Acara tersebut mengambil tema Rupiah Tertekan, Ekonomi Mengkhawatirkan? pada Kamis (6/9/2018) malam.
Simak Video Diskusi Selengkapnya:
"Kejatuhan nilai rupiah beberapa hari ini menjadi persoalan serius, Presiden Joko Widodo langsung memanggil menterinya dan deputi BI membahas masalah ini, sekaligus mengantisipasi dan sebenarnya apa yang terjadi dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, " ujar Rosianna Silalahi membuka pembicaraan.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar tidak seperti yang dialami Turki, Argentina, dan Venezuela," lanjut Rosianna.
Salah satu bintang tamu yang hadir di antaranya mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) tahun 1999-2000, Kwik Kian Gie.
Kwik Kian Gie menjelaskan tentang merosotnya nilai mata uang di dunia hingga mata uang rupiah.