Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Minta Masyarakat Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Sebanyak 197 negara anggota United Nations Framework Covention on Climate Change berkomitmen dan berupaya untuk mencegah kenaikan suhu global
Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda Rizka S Nasution
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pagelaran 8th Indonesia Climate Change Education Forum & Expo 2018 dibuka di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Jalan Kapten Maulana Lubis No 7 Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan, Rabu (17/10/2018).
"Pemanasan global telah menjadi perhatian masyarakat dunia. Dampak dari pemanasan global yang Indonesia rasakan ditandai dengan adanya bencana alam dan bencana ekologis seperti frekuensi kejadian banjir, longsor, dan angin ribut yang semakin sering," ujar Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr Ir Agus Justianto dalam kata sambutannya.
Sebanyak 197 negara anggota United Nations Framework Covention on Climate Change (UNFCCC) berkomitmen dan berupaya untuk mencegah kenaikan suhu global.
Negara anggota UNFCCC menghasilkan konsensus pengendalian perubahan iklim global baru yang didokumentasikan dalam Paris Agreement.
"Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement to the UNFCCC mengenai Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 pada tanggal 24 Oktober 2016," Katanya.
Merinding Kisah Anggota Basarnas Ini, Misi Kemanusiaan di Palu, Tinggalkan Istri Sakit dan Meninggal
Babak Baru Kasus Korupsi Pertamina, KPK Dalami Investasi & ConocoPhillips era Dirut Karen
Hotman Paris Unggah Video Bertemu Ardi Bakrie dan Istrinya, Aksi Nia Ramadhani Jadi Sorotan
Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pada UNFCCC pada tahun 2016. NDC menyatakan komitmen kontribusi penurunan emisi Gas Rumah Kaca pada tahun 2030 sebesar 29% dengan upaya sendiri dan sampai dengan 41% jika ada kerjasama internasional dari kondisi tanpa ada aksi.
"Untuk Indonesia penurunan emisi sebesar 29 persen kan dicapai dari forest and use sebesar 17 persen dan dari energi sebesar 11 persen dan dari pertanian, industri, dan limbah sebesar 1 persen," ujarnya.
Mobil Innova yang Ditumpangi Kepala Dinas dan 3 Wartawan Terseret Longsor di Madina
Hotman Paris Unggah Video Bertemu Ardi Bakrie dan Istrinya, Aksi Nia Ramadhani Jadi Sorotan
Dalam menghadapi agenda pengendalian perubahan iklim ini, Indonesia punya kekuatan besar. Pertama, Pada tataran nilai-nilai kita punya kekuatan besar bangsa Indonesia yaitu Ketahanan Nasional.
Kedua, tataran kebijakan dan Ketiga tataran operasional. Ketiga platform ini berlangsung simultan dalam kita melaksanakan pengendalian perubahan iklim di Indonesia.
Cristiano Ronaldo Terancam 10 Tahun Penjara Bila Terbukti Memperk0sa Kathryn Mayorga
Karyawan Toko Terjatuh ke Akuarium Berisikan Dua Ekor Hiu yang Belum Makan
BMKG Prediksi Hujan Lebat Guyur Kota pada Medan Malam Hari
"Penguatan sinergi dan koordinasi program pengendalian perubahan iklim perlu terus dibangun secara vertikal antara pemerintah pusat dan daerah maupun secara horizontal dengan melibatkan seluruh sektor pihak terkait di wilayah setempat, sehingga dapat terwujud efisiensi dalam penggunaan sumber daya termasuk anggaran," serunya.
Ia juga menekankan penguatan kelompok masyarakat dalam melakukan pengendalian perubahan iklim secara sukarela serta merevitalisasi aksi-aksi yang bersifat kearifan lokal dalam menghadapi perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK merupakan salah satu aspek penting yang perlu terus dilaksanakan.
Kantongi Sabusabu, Vijai Kumar Ditangkap saat Nongkrong di Depan Hotel Jamin Ginting
Istri Aiptu Sinulingga Berharap Polisi Tunaikan Janji Mantan Kapolri untuk Putra Tunggalnya
"Komitmen yang tinggi diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim, sebagai prioritas yang mendesak. Semua pihak harus terlibat dan berpartisipasi untuk memperkuat dan mendukung upaya memberantas kemiskinan, menjamin ketahanan pangan, air, kesehatan dan melakukan tindakan yang lebih ambisius untuk menghadapi tantangan perubahan iklim," pungkasnya.
Supir Angkot Kompak Nyabu Bareng Diciduk Polisi saat Fly di Rumah Kosong
Tak lupa ia menyampaikan apresiasi kepada Sumatera Utara sebagai tuan rumah pertama di luar Jakarta. Dalam pembukaan turur dihadiri oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ir Djati Witjaksono Hadi MSi, Pelaksana Sekda Provinsi Sumatera Utara Ibnu S Hutomo MM, Pimpinan Forkompinda, Pejabat Eselon I dan II Lingkup KLHK, dan Kepala UPT, Kepala Sekolah, Pimpinan Dunia Usaha dan LSM.
Kepala Dinas dan Wartawan Lompat dari Mobil yang Terseret Banjir Bandang di Madina
Acara dibuka pada pukul 10.07 WIB dengan memukul gong. Rangkaian acara akan dilakukan selama tiga hari mulai dari tanggal 17 hingga 19 Oktober 2018 bertemakan Together Towards a Low Carbon Future.
