liputan eksklusif

Mengintip Praktik Nakal Sopir Tangki Pertamina

"Setiap hari minyak berkurang. Kekurangnya cukup besar, satu trip saja bisa 100 liter hingga 300 liter.

Editor: Muhammad Tazli
TRIBUN TIMUR/ALFIAN
Ilustrasi mobil tangki Pertamina. 

"Permintaan saya masalah itu bisa ditertibkan, dalam artian dibasmi. Sebenarnya itu penyimpangan. Kami sudah bolak-balik beri tindakan, tapi masih juga beroperasi dan masih ada sopir melakukan penyimpangan itu. Jadi, petugas keamanan bisa menertibkan lokasi itu," katanya.

Ia mengklaim, memberi hukuman kepada pegawai yang melakukan penyimpangan dalam proses penyaluran BBM. Maka dari itu, guna mematikan bisnis siong, penegak hukum harus memberikan tindakan tegas berupa penggerebekan.

"Kalau dari kita, pengelola, kalau terbukti pasti memberi hukuman kepada sopir. Kalau masalah lokasi harapan kami petugas keamanan harus melakukan tindakan. Karena kalau kami sudah banyak memberikan tindakan," ujarnya
Staf Humas Pertamina Regional Sumatera Bagian Utara Arya menambahkan, Pertamina telah memiliki sistem pengamanan truk tangki yang bagus seperti menerapkan Global Positioning System (GPS) dan segel di keran truk.

"Jika dalam perjalanan ada indikasi terjadi pengurangan BBM, maka SPBU memiliki hak untuk tidak menerima truk tangki tersebut. Terima kasih atas informasinya apabila ada informasi terkait BBM 'kencing' di jalan mohon dilaporkan ke aparat berwajib agar diproses secara hukum," katanya.

Menurutnya, Pertamina mendukung segala upaya penegakan hukum bila ada truk tangki Pertamina yang "kencing" di jalan agar siong tidak beroperasi lagi.

"Pertamina siap mendukung segala upaya penegak hukum terkait hal tersebut. Dan, apabila terbukti, akan ada sanksi tegas sesuai aturan," ungkapnya.(tim)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved