Pribadinya Diserang, Ahok Lontarkan Jawaban Mengejutkan
"Mendidik anak tidak mudah dan butuh waktu. Orangtua didik, tegur anak kalau salah. Tapi saat Om dan Tante datang justru yang terjadi aturan..."
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Debat final tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang berlangsung Jumat malam (10/2/2017) berlangsung panas.
Aksi saling kritik dan sindir antar paslon menjadi tontontan menarik sepanjang jalannya debat.
Baca: Gerobak Pedagang yang Disita Satpol PP Boleh Diambil Lagi, Tapi Ini Syaratnya
Baca: Camat Ini Kehabisan Akal untuk Tertibkan Pedagang Kaki Lima yang Membandel
Baca: Berawal dari Bangku Penonton, Pria Ini Tak Menyangka Bisa Berseragam PSMS Medan
Di akhir acara, tiga pasangan calon diberi kesempatan panitia untuk melakukan konferensi pers masing-masing diberi waktu selama empat menit.
Ada yang menarik ketika giliran palon nomor urut dua yaitu pasangan Ahok-Djarot untuk menjawab pertanyaan wartawan.
Seorang jurnalis dari Radio El Shinta sempat bertanya tentang reaksi dan tanggapan Ahok terkait 'serangan' yang dilontarkan terhadap pribadinya saat debat berlangsung, dan justru bukan lebih banyak pada program.
Ahok kemudian melontarkan jawaban mengejutkan.
Dirinya sempat menyebut nama mantan Presiden BJ Habibie yang ternyata punya andil dalam mempengaruhi caranya menanggapi krtik dan serangan yang gencar ditujukan terhadap pribadinya.
Baca: Resmi, Wakil Wali Kota Siantar Akan Dilantik 22 Februari
Baca: Wali Kota Dzulmi Eldin Akan Dilaporkan ke KPK, Apa Kasusnya
Baca: Viral, Foto Anak Jalanan Beri Jari pada Sang Adik untuk Dihisap Bikin Terharu

"Itu mah gampang. Saya belajar banyak dari Pak Habibie, meski hati sakit dan menangis harus tetap tersenyum! Makanya tadi saya tutup dengan matur nuwun, sugeng," ungkapnya.
Jurnalis dari Net TV juga sempat menyinggung tentang closing statement Ahok yang dinilai cukup tajam.
Ahok kembali menegaskan maksud dari statement penutup dimana ia memakai perumpamaan orangtua mendidik anak untuk menggambarkan gaya kerjanya bersama Djarot menata Jakarta selama ini.
"Mendidik anak tidak mudah dan butuh waktu. Orangtua didik, tegur anak kalau salah. Tapi saat Om dan Tante datang justru yang terjadi aturan yang ada malah dirusak," ungkap Ahok menyindir paslon nomor satu.
Baca: Jangan “Baper” Saat Hadapi Rekan Kerja yang Menyebalkan

Baca: Ingin Jadi Pramugari Maskapai Asing? Simak Penuturan Ajeng dan Jeany
Baca: Posisi Tidur Bisa Menentukan Kepribadian Lho, Yuk. . . Cek Anda Termasuk Tipe yang Mana

Lanjutnya, "Mau jadi gubernur silahkan, tapi jangan rusak tatanan aturan yang sudah ada," tegasnya.
Menurut Ahok, untuk pindahkan warga dari bantaran sungai ke rusun, butuh tiga tahun untuk mendidik warga agar terbiasa dengan kehidupan baru di rusun.
"Yang biasa seks bebas, narkoba, ketika pindah ke rusun harus dibina dan itu butuh waktu. Ini disana bilang gak perlu gusur, sedangkan ketika ada anak warga yang hanyut tenggelam malah diam saja," ungkapnya.
Ahok tak mau berlama-lama dalam sesi tanya jawab bersama wartawan.
"Gak usah lama-lama yah. Di luar ini malah lebih ngeri di banding di dalam," ujarnya singkat sambil berlalu sambil tersenyum.
(Live Metro TV)