Tak Dinyana, Ustaz Kondang Zakir Naik Tak Dibayar di Indonesia, Cuma Ini Permintaannya

Dai kondang asal India, Zakir Abdul Karim Naik akan melakukan safari dakwah di Indonesia bertajuk 'Zakir Naik Visit Indonesia 2017'

ASTROAWANI.COM
Ustaz Zakir Naik. (ASTROAWANI.COM) 

Zakir Naik telah mengadakan banyak debat dan ceramah di seluruh dunia.

Dikutip dari Wikipedia.org, ia biasa mengadakannya di Mumbai, India, dan setiap tahun sejak 2007 ia memimpin Konferensi Damai 10 hari di Somaiya Ground, Sion, Mumbai dengan cendekiawan lainnya, termasuk politikus Malaysia, Anwar Ibrahim pada 2008. 

Tahun 2004, Zakir Naik mengunjungi Selandia Baru dan kemudian ibu kota Australia atas undangan Islamic Information and Services Network of Australasia.

Dalam konferensinya di Melbourne, menurut jurnalis Sushi Das, "Naik memuji superioritas moral dan spiritual Islam dan mencerca kepercayaan lain dan bangsa Barat secara umum", menambahkan bahwa kata-kata Zakir Naik "mendorong jiwa keterpisahan dan memperkuat pemisahan". 

Bulan 1 April 2005, Zakir Naik terlibat dalam debat dengan William Campbell, topiknya ialah Islam dan Kristen dalam konteks ilmu pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci.

Khushwant Singh, seorang jurnalis India, mengatakan bahwa kata-kata Zakir Naik "kejam" dan "mereka jarang masuk debat tingkat sarjana perguruan tinggi, di mana kontestan bersaing dengan yang lainnya untuk memperoleh nilai terbaik".

Analis politik Khaled Ahmed menganggap bahwa Zakir Naik, menurut klaim superioritas Islam terhadap keyakinan religius lain, mempraktikkan apa yang ia sebut Orientalisme mundur.

Dalam sebuah ceramah di Melbourne University, Naik mengatakan bahwa hanya Islam yang memberikan wanita kesamaan sejati.

Ia menyatakan pentingnya penutup kepala dengan menganggap bahwa "pakaian Barat yang terbuka" membuat wanita lebih mungkin mengalami pelecehan seksual.

Tanggal 21 Januari 2006, Zakir Naik mengadakan sebuah dialog antaragama dengan Sri Sri Ravi Shankar.

Acara ini mengenai konsep Tuhan dalam Islam dan Hinduisme, tujuannya ialah memberikan kesepahaman antara dua agama besar India, dan mengeluarkan kesamaan antara Islam dan Hinduisme, seperti bagaimana berhala dilarang.

Diadakan di Bangalore, India dengan 50.000 orang memadati Palace Grounds.

Bulan August 2006, kunjungan dan konferensi Naik di Cardiff (Britania Raya) menjadi obyek kontroversi ketika MP (anggota parlemen) Wales David Davies meminta acaranya dibatalkan.

Ia menyebutnya seorang 'penjual kebencian', dan mengatakan pandangannya tidak pantas memperoleh 'platform publik'; Muslim dari Cardiff, mempertahankan hak berbicara Zakir Naik di kota mereka.

Saleem Kidwai, Sekretaris Jenderal Muslim Council of Wales, tidak setuju dengan Davies, menyatakan bahwa "orang-orang yang mengenalnya (Naik) tahu bahwa ia adalah salah satu orang paling tidak kontroversial yang pernah ada.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved