Tak Dinyana, Ustaz Kondang Zakir Naik Tak Dibayar di Indonesia, Cuma Ini Permintaannya
Dai kondang asal India, Zakir Abdul Karim Naik akan melakukan safari dakwah di Indonesia bertajuk 'Zakir Naik Visit Indonesia 2017'
Ia berbicara tentang kesamaan antar agama, dan bagaimana kita harus hidup selaras dengan mereka", dan mengundang Davies untuk membicarakan lebih jauh dengan Naik secara pribadi di konferensi ini.
Konferensi tetap berjalan, setelah dewan Cardiff mengatakan bahwa mereka senang apabila ia tidak berceramah dengan pandangan ekstremis.
Setelah sebuah ceramah oleh Paus Benediktus XVI bulan September 2006, Zakir Naik menantang debat publik langsung dengannya, tetapi ditolak oleh Sri Paus.
Bulan November 2007, IRF mengadakan konferensi dan pameran Islam internasional 10 hari bertemakan Konferensi Damai di Somaiya Ground di Mumbai.
Ceramah tentang Islam dilaksanakan Naik juga dua puluh cendekiawan Islam lainnya dari seluruh dunia.
Selama salah satu ceramahnya, Zakir Naik memprovokasi kemarahan di antara anggota komunitas Syiah di konferensi itu ketika ia menyebutkan kata-kata "Radhiyallah taa'la anhu" (berarti 'Semoga Allah mengampuninya') setelah menyebut nama Yazid I dan menyebutkan bahwa Pertempuran Karbala hanya berdasarkan politik.
Lainnya mempercayai komentar ini disengaja.
Dalam terbitan 22 Februari 2009, Indian Express membuat daftar "100 Orang India Terkuat 2009" di antara satu miliar penduduk India, Zakir Naik masuk peringkat 82.
Dalam daftar khusus "10 Guru Spiritual Terbaik India", Zakir Naik ada di peringkat 3, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar, menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini.
(TribunTimur/Edi Sumardi)