Pembunuhan Mahasiswi

Warga Tak Menyangka Mahasiswi Pendiam dan Aktif di Kampung itu Hamil Lalu Tewas di Tangan Kekasih

Keluarga RA (20), mahasiswi korban pembunuhan meminta aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman berat ke pelaku.

TRIBUN JOGJA/Usman Hadi
Rumah duka RA di Kulonprogo, DI Yogyakarta. (TRIBUN JOGJA/Usman Hadi) 

Pada akhir pekan kelabu itu, keduanya kembali bertemu di Kulonprogo. RA mendatanginya dan kembali mengajukan permintaan yang sama.

Sunarto pusing bukan kepalang dengan keinginan kekasihnya itu dan kehilangan akal sehatnya. Karena terus didesak, ia pun menjadi kalap dan nekat menghabisi nyawa kekasihnya.

Saat itu, menurut Sunarto, RA sempat berontak melawan dan memukul kepalanya dua kali namun kalah tenaga karena kehabisan nafas.

“Saat kedua kalinya memukul, dia sudah lemas. Saya terus mencekiknya sampai tak bergerak lagi. Setelah itu, tubuhnya saya sembunyikan di parit,” kata Sunarto.

Dalam keterangan Kapolres, disebutkan bahwa korban saat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang dan pakaiannya tergeletak beberapa meter di tepi parit.

Diduga, tubuh korban sempat terkena arus air parit dan membuat pakaiannya terlepas. Apalagi, menurut pengakuan tersangka, kondisi korban masih berpakaian lengkap dan utuh saat ditinggalkannya di dalam parit.

"Waktu sama saya masih berpakaian lengkap. Masih pakai celana, kaos, jaket, dan sepatu," imbuh Sunarto.

(tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved