Teroris Serang Mapolda
KH Machfoedz Siddiq: Jangan Takut, Mari Kita Cari dan Tumpas Radikalisme sampai Akar-akarnya
"Itulah sebabanya kami minta, makin perlu mengenali dan mencegah bibit-bibit radikalisme di Sumnut," ujar Machfoeds.
Terkait peran serta NU alam berbangsa-bernegara, Machfoedz bahkan mengidentikkan PBNU dengan empat pilar kebangsaan.
"PBNU itu sudah mengisyaratkan sebenarnya. P itu Pancasila, N-nya NKRI, B-nya itu Bhineka Tunggal Ika, dan U-nya Undang-Undang Dasar 1945," kata kepada Tribun-Medan.com.
Menurutnya, seperti NU, ormas-ormas Islam harus mempunyai tujuan yang sama dalam mengikat kebhinekaan bangsa ini.
Machfoedz menganjurkan agar semua elemen bangsa dapat meniru prinsip dan praktik perjuangan mendiang KH Abdurrahman Wahid.
"Kenegerawanan Gus Dur sangat perlu kita contoh, beliau itu orang yang berpikir jauh ke depan dari masanya. Banyak orang mengaggap remeh pada masa itu, tetapi Gus Dur mengatakan, biarlah sejara yang mencata. Dan terbukti sekarang, apa yang diperjuangankan Gus Dur yakni toleransi, demokrasi dan Pancasila sangat penting," ujarnya.
Ia menambahkan, Pancasila itu sudah sesuai dengan nilai-nilai islam yang ada.
"Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa itu identik dengan surat Al-Ikhlas," katanya.
Bagi Machfoedz, Indonesia harus bersyukur sudah diikat oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika, biar berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Menurutnya, falsafah bangsa itu bisa mengikat semua elemen yang berbeda-beda.
Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong bagi Machfoedz adalah cara efektif untuk membangun komunikasi yang baik di masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. "Kalau ada orang yang mengaku Islam, tetapi menolak Pancasila, berarti orang itu masih dalam tahap belajar tentang Islam. Maka itu, kita ajak agar terus belajar Islam. Bila perlu, kami bersedia menuntun dan mengajari, bahwa Pancasila, tidak bertentangan dengan Islam."
Baca: NEWS VIDEO: BBPOM Sita 1,6 Ton Mie Kuning yang Mengandung Bahan Berbahaya
Baca: Keluarga Jupe Masih Kumpul Biaya Perobatan, Tagihan Rumah Sakit Membludak
Mempelajari Alquran Sebelum Bertindak
Machfoedz Siddiq Muslih pun mengajak Umat Islam agar mempelajari Alquran terlebih dahulu sebelum bertindak. Menurut Alumni Pondok Pesantren Lirboyo Jawa Timur ini masih banyak muslim yang melakukan tindakan duluan, kemudian mencari pembenarannya di dalam Alquran.
Ia menceritakan keprihatinannya terhadap oknum pemuka agama yang ingin memecah belah umat.
"Banyak yang mendahulukan formalitas, ketimbang substansi," kata Machfoedz.
Menurut pria berpeci hitam itu, seorang pemuka agama tidak boleh menjadi seorang politisi. Baginya, tugas seorang ulama adalah menasihati para politisi.
Ia juga mengajak kepada seluruh pemuka agama untuk turun ke lapangan agar menjaga keberagaman.
"Jangan berpikir uang dulu, uang tidak ada artinya bagi kepentingan bangsa dan negara ke depan," ujarnya.
Ia juga berharap ormas-ormas Islam terbesar seperti Nahdatul Ulama, Alwasliyah dan Muhammadiyah bisa bersatu dalam memberikan pengertian ke pada masyarakat. (cr7/tribun-medan.com)
(*)