Kaesang Dilaporkan ke Polisi, Ini Video yang Dipermasalahkan
Video yang diunggah pada akhir Mei 2017 tersebut dianggap bermuatan ujaran kebencian karena kata-kata yang terlontar dari mulut Kaesang.
TRIBUN-MEDAN.com-Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota, Minggu (2/7/2017).
Dari surat laporan yang beredar, pelapor diketahui bernama Muhammad Hidayat.
Menurut keterangan pelapor, Kaesang dituding melakukan penodaan agama dan mengucap ujaran kebencian SARA.
Hal tersebut berdasarkan video blog (vlog) yang diunggah oleh Kaesang pada akun YouTubenya, #BapakMintaProyek.
Video yang diunggah pada akhir Mei 2017 tersebut dianggap bermuatan ujaran kebencian karena kata-kata yang terlontar dari mulut Kaesang.
Kata-kata yang dimaksud di antaranya: mengadu-adu domba dan mengkafir-kafirkan, tidak mau mensalatkan sesama muslim yang meninggal dunia karena perbedaan memilih pemimpin hingga kalimat "dasar ndeso".
Pihak kepolisian setempat telah mengkonfirmasi kebenaran laporan tersebut.
"Iya benar ada laporan dengan terlapor atas nama Kaesang," ujar Kapolresta Bekasi, Kombes Pol Hero Henrianto Bachtiar, saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (4/7/2017), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Hingga berita ini ditulis, belum ada kelanjutan dari laporan ini.
Simak video di atas!
Siapakah Muhammad Hidayat?
Muhammad Hidayat Situmorang (53 tahun) melaporkan akun video streaming Youtube yang diduga milik Kaesang Pengarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo.
Kapolresta Bekasi, Kombes Pol Hero Henrianto Bachtiar mengatakan pelapor akun Youtube Kaesang Pangarep adalah seorang warga bernama Muhammad Hidayat.
Laporan tersebut diajukan oleh seorang pria bernama Muhammad Hidayat S dan diterima oleh Kantor Kepolisian Resort Metro Bekasi Kota pada Minggu (2/7/2017). Kaesang dilaporkan dengan nomor polisi: LP/1049/K/VI/2017/Restro Bekasi Kota.
Kaesang dilaporkan ke Polresta Bekasi atas dugaan melakukan penodaan agama dan ujaran kebencian. Dua kata ini yang dinilai jadi dasar pelaporan, dasar ndeso.
"Iya benar ada laporan dengan terlapor atas nama Kaesang," ujar Kapolresta Bekasi, Kombes Pol Hero Henrianto Bachtiar, saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Muhammad Hidayat Situmorang lahir di Tapanuli, Sumtera Utara, 30 Oktober 1964 dan kini bermukim di Bekasi, Jawa Barat.
Hidayat merupakan tersangka ujaran kebencian yang saat ini sedang ditangani Polda Metro Jaya.
"Pelapor akun Kaesang ini memang sudah ditetapkan tersangka oleh Polda Metro atas dugaan ujaran kebencian juga," kata Hero di Kantor Polresta Bekasi, Rabu (5/7/2017)
Dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan/Pengaduan tertulis inilah identitas pelapor
1. Nama: Muhammad Hidayat S.
2. Tempat lahir: Tapanuli, 30-10-1964
3. Pekerjaan: Swasta
Menurut Hero, kasus Muhammad Hidayat masih terus dalam pengembangan Polda Metro Jaya dan sedang ditangguhkan sementara waktu.
"Masih berjalan terus. Dia terkena pasal ujaran kebencian pada aksi 411 (aksi di Jakarta 4 November 2016, red) lalu, karena mengolok-olok anggota polri," kata dia.
Pemilik akun YouTube Muslim Friends
Sementara itu Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (5/7/2017), mengungkapkan Hidayat ditangkap polisi pada 15 November 2016 lalu.
Menurut Argo Yuwono, Muhammad Hidayat mengunggah video dugaan provokasi yang dilakukan Iriawan pada unjuk rasa 4 November 2016 atau 411 lalu.
Ia tercatat sebagai pemilik akun YouTube Muslim Friends.
Mengunggah Video Diduga Provokasi
Muhammad Hidayat ditangkap di rumah sewanya di kawasan Bekasi pada Selasa (15/11/2016).
Hidayat ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga telah menggiring opini publik dengan memberi judul video tersebut dengan kalimat seolah-olah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Irawan, telah melakukan provokasi.
Dalam akun tersebut, Hidayat memuat judul 'terungkap Kapolda Metro Jaya provokasi massa FPI agar serang massa HMI'. Hidayat sengaja mengunggah dan menyunting video tersebut. Maksud video itu diduga terkait aksi 411 yang berakhir diwarnai kericuhan.
Tujuannya, menurut keterangan Juru Bicara Polda Metro Jaya waktu itu, Komisaris Besar Awi Setiyono, agar publik menuding Kapolda memprovokasi organisasi masyarakat (ormas) untuk menyerang ormas lainnya.
Dijerat UU ITE
Dari tangan Hidayat, polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti satu unit handphone, satu unit laptop, dan satu unit mobil.
Akibat ulahnya, Hidayat terancam Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 45 ayat 1 dan atau Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang ITE Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman pidana paling lama enam tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
(*)
KLIK BERITA UNIK-MENARIK LAINNYA
Baca: Dikirimi Foto Pria Telanjang, Pembalasan Gadis Pemberani Ini Buat Dirinya Jadi Pahlawan
Baca: Gak Nyangka Banget, Bikin Ngiler Ini yang Terjadi pada Penari Telanjang setelah Show
Baca: Begini Mewahnya Kehidupan Artis Rupawan Ini selepas Dinikahi Pengusaha Kaya
Baca: Momen Mulan Jameela Terlihat Marah dan Menepis Tangan Ahmad Dhani
Baca: Wow, Tyas Mirasih Siapkan 4 Baju Pernikahan, untuk Acara Apa Aja Ya?
Baca: Pernikahannya Semakin Dekat, Sammy Simorangkir Masih Harus Selesaikan Kontrak Kerja
Baca: Reaksi Kapolri Begitu Tahu Putra Bungsu Presiden Jokowi Tersandung Kasus Dugaan Penodaan Agama
Baca: Keluarga Bayi Ajaib akan Dilapor ke Polisi, Dianggap Pembohongan Publik
Baca: Ini Pengakuan Mendebarkan, Detik-detik Polisi Korban Selamat dari Penyerangan Duo Teroris