Gak Kapok, Usai Laporkan Kaesang, Muhammad Hidayat Niat Laporkan Petinggi Polri Ini
Pelapor Kaesang, Muhammad Hidayat kini berniat melaporkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto
TRIBUN-MEDAN.COM - Pelapor Kaesang, Muhammad Hidayat Simanjuntak, (bukan Situmorang sebagaimana ditulis sebelumnya) kini berniat melaporkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto.
Merasa difitnah, Hidayat ingin melaporkan Setyo karena pernyataannya yang menyebut Hidayat kerap membuat laporan untuk memeras pihak terlapor.
"Untuk membantah ketidakbenaran tuduhan fitnah keji tersebut, dengan secara hukum maka saya akan menggunakan hak hukum selaku warga negara, yaitu melaporkan Irjen Pol Setyo Wasisto ke pihak yang berwajib, baik secara hukum pidana maupun secara aturan disiplin dan kode etik anggota polri," ujar Hidayat melalui pernyataan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Minggu (9/7/2017).
Hidayat mengaku tak pernah memeras pihak yang dilaporkannya ke polisi.
"Bahwa tuduhan fitnah keji tersebut adalah berupa pernyataan yang disampaikan kepada wartawan, yang menyebutkan kalau diri saya telah melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai perbuatan pidana pemerasan kepada para pejabat di Bekasi, dengan modus melaporkan si pejabat ke Polisi dan selanjutnya bermodal laporan Polisi tersebut kemudian mendatangi si pejabat untuk melakukan pemerasan," kata Hidayat.
Nama Muhammad Hidayat ini muncul ke pemberitaan setelah dirinya melaporkan Kaesang ke kepolisian atas tudingan ujaran kebencian.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) M. Iriawan mengatakan jika dugaan ujaran kebencian yang dilontarkan Kaesang termuat dalam video Youtube yang diunggah pada 27 Mei 2017.
Dalam video tersebut tercantum kata "Ndeso" yang diucap oleh Kaesang.
"Di situ (video) kalau tidak salah ada kata-kata, kalau tidak menjalankan tentang apa yang ada di situasi itu, 'ndeso'. Begitulah kira-kira," ujar Iriawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (5/7/2017), dikutip dari Kompas.com.
Berikut ini kutipan kalimat Kaesang seutuhnya dalam video tersebut:
"Ini adalah salah satu contoh, seberapa buruknya generasi masa depan kita. Lihat saja.... (Video itu kemudian menampilkan anak-anak berteriak "bunuh, bunuh, bunuh si Ahok. Bunuh si Ahok sekarang juga").
Di sini aku bukannya membela Pak Ahok. Tapi aku di sini mempertanyakan, kenapa anak seumur mereka bisa begitu? Sangat disayangkan kenapa anak kecil seperti mereka itu udah belajar menyebarkan kebencian? Apaan coba itu? dasar N**** (sensor bunyi). Ini ajarannya siapa coba? dasar N**** (sensor bunyi).
Ndak jelas banget. Ya kali ngajarin ke anak-anak untuk mengintimidasi dan meneror orang lain.
Mereka adalah bibit-bibit penerus bangsa kita. Jangan sampai kita itu kecolongan dan kehilangan generasi terbaik yang kita punya.
Untuk membangun Indonesia yang lebih baik, kita tuh harus kerja sama. Iya kerja sama. Bukan malah saling menjelek-jelekan, mengadu domba, mengkafir-kafirkan orang lain.
Apalagi ada kemarin itu, apa namanya, yang enggak mau menshalatkan padahal sesama Muslim, karena perbedaan dalam memilih pemimpin. Apaan coba? Dasar N**** (sensor bunyi)
Kita itu Indonesia, kita itu hidup dalam perbedaan. Salam Kecebong".
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)
DAPATKAN BERITA PERISTIWA UNIK-MENARIK
Baca: BREAKING NEWS: Pemadam Kebakaran Kesulitan Masuk, Lima Rumah Ludes Dilalap Si Jago Merah
Baca: Begini Kondisi Terakhir Hermansyah, Pakar IT ITB yang Alami Pengeroyokan Mengerikan
Baca: Duh, Gadis Cantik Ini Tak Sadar Terbaring di Semak-semak dengan Kondom di Sebelahnya
Baca: Inilah Sosok Pemilik Bom Panci yang Meledak di Bandung, Apakah Anda Mengenalnya?
Baca: ASTAGA! Saat Apel HUT Bhayangkara Tiba-tiba Dua Ekor Gajah Masuk ke Lapangan, Ini yang Terjadi
Baca: Pimpinan GNPF MUI Sebut Tak Ada Kaitan Peristiwa Pembacokan dan Kasus Rizieq Shihab
Baca: Pembalak Liar Kedapatan Tebang Pohon Durian Hutan Berusia 70 Tahun