Baca Edisi Cetak Tribun Medan
Ngeri, Tindakan Petugas Tertibkan Tambang Liar Penyebab Jalan Rusak Diadang Preman-preman
Saat menjalankan pengawasan, kata Zubaidi, mereka sering mendapat ancaman dari preman-preman.
TRIBUN-MEDAN.com - Maraknya aktivitas tambang Galian C illegal di Sumatera Utara (Sumut) disebut- sebut jadi penyebab jalan rusak di Medan, Binjai, Deliserdang, dan Karo (Mebidangro).
Pasalnya, truk yang mengangkut Galian C hilir mudik di jalan yang biaya pembuatannya dari APBD/APBN tersebut. B
erdasar data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumut ada 25 lokasi tambang illegal di kawasan Mebidangro.
Baca: Alamak, Terduga Teroris yang Dibekuk Tim Densus 88 Berencana Serang Dua Mapolsek Ini
Baca: Duh, Balita 2 Tahun Jatuh dari Lantai 18, Penyebabnya Bikin Netizen Geram
Baca: Desy Ratnasari Bocorkan Kisah Pahit dengan Mantan Pacar yang Segera Nikahi Janda Ahmad Dhani
Meski berstatus ilegal, kata Kepala Dinas ESDM Sumut Zubaidi, tidak mudah menertibkannya. Namun, yang dinas yang ia pimpin tersebut tetap menjalankan fungsi pengawasan.
Saat menjalankan pengawasan, kata Zubaidi, mereka sering mendapat ancaman dari preman-preman.
Zuabaidi menjelaskan, tambang Galian C baik yang punya izin maupun yang tanpa izin di Sumut kerap dipegang preman. Dampaknya, petugas Dinas ESDM Sumut sering kesulitan saat melakukan kunjungan ke lapangan.
"Kalau yang berizin kita bisa bina supaya bagus melakukan operasi produksinya, pun begitu mereka susah juga dibilangi. Apalagi yang tidak berizin. Kami hanya bisa menyarankan supaya mereka mengurus izin," ujar Zubaidi.
Saat di lapangan, kata Zubaidi, kerap kali mendapat ancaman dari para preman-preman pemilik dan pelindung Galian C illegal tersebut.
"Karena ancaman inilah makanya teman-teman di lapangan tidak bisa berbuat. Mereka tentu harus mengutamakan keselamatan. Karena, preman-preman itu tidak segan-segan melukai," ujarnya.
Zubaidi menambahkan, peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menutup tambang-tambang illegal dan menghentikan trukpengangkut Galian C ilegal. Caranya, mendirikan portal, sehingga truknya tidak bisa lewat.
"Masyarakat dan pemerintah sebenarnya bisa membuat portal di jalan, supaya tidak lewat kendaraan yang over tonase dan merusak jalanan," katanya.
Menurut Zubaidi langkah terbaik menertibkan penambang Galian C ilegal adalah membentuk tim terpandu penertiban Galian C.
"Kami tidak bisa sendirian menertibkan tambang-tambang Galian C tidak berizin. Harus ada tim terpadu. Misalnya dari Badan Lingkungan Hidup. Kemudian dari polisi, dinas perhubungan, dan dinas perizinan, dan dinas pendapatan dari masing-masing daerah," ujarnya.
Baca: Duh Malunya, Pamer Rumah Super Mewah, Ternyata Artis Ini Ngontrak?
Baca: Ketua Pansus Angket dan Miryam Haryani Cipika Cipiki di Kantor KPK
Baca: Saat Aniaya Pakar IT ITB, Para Pelaku Ternyata dalam Kondisi Begini
Zubaidi menambahkan, jika ada kerja sama tim terpadu, maka truk pengangkut pasir over tonase, yang berkeliaran di jalanan, dapat ditindak dinas perhubungan, BLH melakukan pemantauan lingkungan, kemudian polisi menangkap pemilik tambang galian C ilegal.
Meskipun ini penting, lanjut Zubaidi, mereka masih pada batas rencana membentuk tim terpadu, karena mereka belum punya anggaran.
"Bagus ada tim ini. Sehingga tambang-tambang ilegal bisa ditutup. Risiko yang ditimbulkan tambang-tambang ilegal ini kan banyak. Misalnya, membuat jalanan cepat rusak. Padahal PAD tidak ada dari mereka," ujarnya.
Kepala Seksi Wilayah Pertambangan, Masito, yang kerap melakukan kunjungan ke tambang-tambang Galian C di berbagai daerah, mengatakan, mereka memang tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan penertiban.
"Kami hanya bisa berdiri sambil mengamati mereka. Kemudian meyampaikan supaya mereka mengurus izin.
Namun, saat kami tinggalkan, mereka akan kembali menambang," ujarnya.
Ia mengakui punya data di mana aja ada tambang-tambang ilegal. Namun, ia susah mengetahui siapa pemilik tambang ilegal tersebut, karena ketika mereka ke lapangan tak satupun pekerja mau menyampaikan alat-alat tambang tersebut milik siapa.
"Kalau kami tanya pekerjanya siapa yang punya, mereka tidak mau ngaku. Mereka bilang hanya kerja. Kalau dipaksa, kami takut nanti diapa-apain sama mereka. Seperti di Mandailing Natal sana, preman-preman semua itu yang kuasai Galian C," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini yang bisa menertibkan Galian C illegal adalah pihak kepolisian.
Karena, hanya institusi ini yang bisa melakukan penangkapan dan melakukan proses hukum kepada penambang Galian C.
Namun, hingga sekarang belum begitu efektif.
"Sejauh ini, Polda atau Polres cukup banyak menangkapan penambang ilegal. Hampir tiap Minggu kami diminta polisi untuk menjadi saksi ahli atas tangkapan-tangkapan Galian C tidak berizin. Tapi sebebnarnya, masih banyak lagi yang tidak berizin," ujarnya.
(ryd/tribun-medan.com)
*******
DAPATKAN BERITA PERISTIWA UNIK-MENARIK
Baca: Terungkap Kenapa Dua Pelaku Begitu Sadis Saat Melukai Ahli Telematika ITB Hermansyah
Baca: Istri Pakar Telematika ITB Hermansyah Dipertemukan dengan Dua Pelaku, Gini Katanya
Baca: Mengejutkan, Profesi Pelaku Penikam Ahli Telematika ITB Hermansyah ternyata
Baca: Terlihat Sosok Wanita Berjilbab, Saat Nenek Rohaya dan Slamet Berbulan Madu, Ngamar
Baca: Duh, Gadis Cantik Ini Tak Sadar Terbaring di Semak-semak dengan Kondom di Sebelahnya
Baca: Arus Lalu Lintas Lumpuh Saat Pedagang Demontrasi Memperingati 1 Tahun Kebakaran Pasar Aksara
Baca: Inilah Sosok Pemilik Bom Panci yang Meledak di Bandung, Apakah Anda Mengenalnya?
Baca: ASTAGA! Saat Apel HUT Bhayangkara Tiba-tiba Dua Ekor Gajah Masuk ke Lapangan, Ini yang Terjadi
Baca: Pimpinan GNPF MUI Sebut Tak Ada Kaitan Peristiwa Pembacokan dan Kasus Rizieq Shihab
Baca: Pengusaha Ucok Durian Sengaja Tidak Mudik pada Hari H Lebaran karena Lakukan Ini pada Tetangga