Sidang Nenek 92 Tahun
Rintihan Nenek 92 Tahun saat Divonis: Jangan Sidang Lagi Pak Hakim, Aku Sudah Tua, Capek Aku. . .
'Janganlah sidang lagi saya bapak. Saya sudah lelah di hari tuaku ini. Saya sudah tua, janganlah aku disidang-sidang lagi. Tak sanggup lagi aku
Penulis: Arjuna Bakkara |
MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumater Utara menjatuhi hukuman penjara 1 bulan 14 hari kepada Saulina boru Sitorus (92 tahun) alias Ompu (baca: Oppu) Linda. Ia j anda dari Boigodang Naiborhu.
"Menurut kami, terdakwa harus menjalani hukuman satu bulan empat belas hari," ujar Marsahal lalu mengetuk palu sidang, Senin (29/1/2018).
Kemudian hakim menanyakan Saulina terkait putusan yang baru saja dibacakan. "Apakah ada yang ditanyakan terkait putusan tersebut," tanya Hakim kepada Saulina. Hakim menjatuhkan vonis 1 bulan 14 hari untuk Nenek Saulina. Nenek Saulina tidak meringkuk di balik jeruji penjara, sebab dia menjalani tahanan rumah.
Berikut bebrapa fakta tentang persidangan Saulina.
1) LAHIR 19 TAHUN SEBELUM INDONESIA MERDEKA
Saulina alias Ompu Linda tampak bingung, dan menatap hakim dengan air mukanya yang kuyu. Ia merintih, dan menjawab dalam bahasa Batak Toba, "Unang be sai sidang be ahu bapak. Nungnga matua ahu, nungga loja ahu dihatuaon hu on ('Janganlah sidang lagi saya bapak. Saya sudah lelah di hari tuaku ini.)"
Ia sembari mengangguk kenarah hakim. Selanjutnya, menggunakan tongkat kayu bambu, Ompu Linda dipapah cucunya Helfina Rumapea ke luar Ruang Sidang.
Saulina kelahiran Oktober 1926. Ia lahir 19 tahun sebelum Indonesia merdeka. Di masa senjanya, nenek ini masih aktif bertenun kais khas Batak, di kampungnya.

Baca Juga:
Baca: Presiden Afghanistan Sematkan Medali Tertinggi Kepada Presiden Jokowi Atas Keberaniannya!
Nenek 92 Tahun di Tobasa Dihukum 1 Bulan 14 Hari hanya karena Menebang Pohon Durian
Putusan Sidang Nenek 92 Tahun, Ompu Linda: Pak Hakim Aku, Sudah Tua Janganlah Sidang lagi
Diadili, Nenek 92 Tahun Asal Balige Menangis saat Majelis Hakim Bacakan Vonis
2) TIDAK FASIH BERBAHASA INDONESIA
Usianya sudah uzur, fisik sudah semakin melemah dan tulang hanya dibalut dagingnya yang tipis berkerut. Dia hanya berharap bebas. Sebagai nenek yang lahir, jauh hari sebelum Indonesia merdeka, wajar Saulina tidak bergitu fasih berbasa Indonesia.