Kisah Jend Sudirman Kepada Para Kiai Pasukan Hizbullah: Saya Sakit, Mas Wahid

Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, para pejuang dan masyarakat Indonesia tidak henti-hentinya mendapatkan rongrongan

nu.or.id
Jenderal Besar Soedirman dan KH Wahid Hasyim 

“Apa sakitnya Mas Dirman?” tanya Kiai Wahid Hasyim setelah Pak Dirman menyambut Kiai Saifuddin Zuhri.

“Paru-paruku kata dokter tinggal satu yang berfungsi,” ujar Pak Dirman menjawab sambil batuk-batuk.

Seisi ruangan terdiam. Kiai Wahid merasa sangat terharu merasakan kondisi Panglima Besar yang sedang terbaring.

Meski demikian, Jenderal Soedirman masih tetap memikirkan cara mempertahankan kemerdekaan Indonesia, termasuk mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta.

Badan Pak Dirman bertambah kurus dan terlihat pucat karena kurang tidur.

"Sudah lama kita tidak saling ketemu. Apa masih memimpin Hizbullah?” tanya Pak Dirman kepada Kiai Wahid Hasyim.

“Pak Dirman kelewat sibuk, aku tidak sampai hati mengganggu Pak Dirman. Dan aku masih bersama anak-anak Hizbullah,” jawab ayah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Di tengah obrolan dengan Kiai Wahid Hasyim, dan kawan-kawan, Pak Dirman mengungkapkan kegelisahan terkait kemungkinan Belanda menyerbu ke Yogyakarta setelah Ibu Kota negara dipindahkan ke sana.

Ia meminta tolong kepada Kiai Wahid untuk menyampaikan hal itu kepada Bung Karno dan Bung Hatta agar tetap siaga selain melakukan langkah diplomasi.

Hal ini ditanggapi oleh Kiai Wahid Hasyim bahwa pasukan militer termasuk laskar santri sudah relatif jauh lebih baik.

Jika pun terjadi pertempuran, menurut Kiai Wahid tidak masalah.

Sebab Indonesia juga perlu menunjukkan kepada Belanda bahwa rakyat Indonesia mempunyai kekuatan militer dan semangat berperang.

Terkait pemberontakan PKI, bersama para laskar santri dan para kiai, Pak Dirman juga mengatakan bahwa dirinya sudah mengondisikan pasukannya untuk menumpas kekejaman PKI di Madiun.

Pak Dirman menegaskan, PKI ini bagaikan menusuk belati dari belakang punggung saudara sendiri.

Padahal bangsa Indonesia masih harus berjuang menghadapi Belanda.

Sumber: Warta kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved