Lion Air Jatuh
UPDATE Jumlah Korban Lion Air JT 610 yang Telah Ditemukan, Tangisan Sambut Jenazah Janry Sianturi
Jenazah Janry Efriyanto Sianturi telah dipulangkan ke Jambi, Senin (5/11/2018) jelang sore
Bupati mengatakan semoga keluarga yang di tinggalkan selalu diberi ketabahan.
"Kami atas Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi mengucapkan belasungkawa atas kejadian yang menimpa anak bapak, semoga keluarga yangbdi tinggalkan di berikan ketabaham," tutur Masnah.
Sebagaimana diketahui, Janry Efriyanto Sianturi merupakan pegawai Bank BNI yang bertugas di Bangka Belitung.
Dia ikut dalam penerbangan itu setelah sehari sebelumnya menyempatkan waktu bertemu dengan calon istrinya di Jakarta, sepulang dari acara BNI di Jawa Barat.
Janry saat ini berstatus masih bekerja di Bank BNI Cabang Pangkal Pinang.
Dia menjabat asisten manager di bank tersebut.
Pimpinan Kantor BNI Palembang, Dodi Wijajanto, ketika hadir di rumah almarhum Janry, sedih dengan kepergian korban.
Dia memastikan bahwa almarhum Janry akan dinaikan pangkatnya, yang sebelumnya berstatus asisten manajer menjadi manajer di kantor Bank BNIPangkal Pinang.
"Ini bentuk apresiasi kami kepada korban. Karena beliau meninggal ketika sedang bertugas" ujar Dodi.
Menurut teman-teman sejawatnya, Janry pintar dan rajin saat bekerja.
"Korban sangat memberikan kontribusi kepada perusahaan. semoga beliau ditempatkan yang semestinya di hadapan Tuhan," ujarnya.
Keluarga korban juga mendapatkan sejumlah santunan, dari BNI, maskapai Lion Air dan Jasa Raharja.
Janry Efriyanto Sianturi merupakan alumni SMAN 5 Kota Jambi, dan Universitas Sriwijaya Palembang.
Pantauan TribunJambi.com, beberapa papan ucapan duka citacita berjejer di depan rumah keluarga Janry Sianturi.
Para kerabat dan warga sekitar berdatangan untuk melayat hingga air mata tak bisa terhindarkan.
Jenazah Endang Sri Bagus Nita

Sebelumnya, Jenazah almarhumah Endang Sri Bagus Nita sudah tiba dan dimakamkan di kota asalnya Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Jenazah pramugari pesawat Lion Air PK LQP diterbangkan pukul 05.45 WIB menuju Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyebutkan, manajemen Lion Air yang diwakili oleh Station Manager Lion Air Yogyakarta, Ri Paduka bersama Area Manager Lion Air Jogja Solo Semarang, Widi Wiyanti secara langsung telah menyerahkan jenazah almarhumah Endang Sri Bagus Nita kepada pihak keluarga.
"Almarhumah Endang Sri Bagus Nitamerupakan salah satu siswi yang sedang menjalani pendidikan dan pelatihan pramugari (flight attendant training) Lion Air," jelas Danang dalam keterangan persnya, Minggu (4/11/2018).
Pada Sabtu (03/ 11), tim Disaster Victim Identification Kepolisian Republik Indonesia (DVI POLRI) telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi satu jenazah JT-610, yaitu Endang Sri Bagus Nita.
Baca: KABAR Terbaru Marion Jola Idol, Dari Foto-foto Seksi, Curhatan hingga Bareng Ariel Noah Jadi Sorotan
Baca: Permintaan Terakhir Pretty Asmara sebelum Meninggal Dunia saat Divonis 6 Tahun Penjara
Konfirmasi tersebut diumumkan setelah adanya kecocokan hasil tes forensik dan ante-mortem dengan data DNA yang sebelumnya sudah diberikan pihak keluarga kepada tim DVI POLRI.
Atas nama Lion Air, mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga dan handai taulan.
Dalam hal ini, Lion Air akan mendukung hal yang dibutuhkan oleh keluarga, termasuk memberikan uang tunggu kepada keluarga Rp 5.000.000, uang kedukaan Rp 25.000.000 serta uang santunan meninggal dunia sesuai PM 77 Tahun 2011 yaitu Rp 1.250.000.000 ditambah penggantian bagasi menurut peraturan tersebut Rp 4.000.000, namun untuk penggantian bagasi Lion Air akan memberikan Rp 50.000.000.
Jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610, Harwinoko. |TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu
Begitu juga dengan Jenazah Harwinoko tiba di rumah duka di Jalan Palayu Raya RT 02/7, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Minggu (4/11/2018), sekira pukul 19.30 WIB.
Jenazah penumpang korban Lion Air JT610 itu disalatkan di masjid sekitaran rumah duka pukul 20.00 WIB.
Baca: Sutopo dan KASAD Bangga Sebagai Putra Boyolali, Hingga Jokowi Ungkap Keluarganya dari Boyolali
Baca: Viral Prabowo soal Tampang Boyolali, Sandiaga Minta Hal Itu Dilupakan, Ini Kata Tim Pemenangannya
Sebelum mensalatkan Harwinoko, satu diantara keluarga korban mengucapkan permohonan maaf untuk almarhum.
"Innalillahi wa innalillahi rojiun. Mohon maaf kalau saudara Harwinoko ada salah baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Semoga amal ibadah beliau, diterima di sisi Allah swt," ungkap keluarga Harwinoko.
Salat jenazah korban Lion Air JT610 diikuti saudara dan kerabat korban.
Ada sekira 80 orang yang datang ke masjid untuk mensalatkan Harwinoko.
Baca: Ribuan Warga Boyolali Minta Prabowo Minta Maaf, Prabowo Ngaku Bingung Candaannya Dipersoalkan
Baca: Fadli Zon Kena Skakmat Wanita Bule, Mengaku Pusing Mendengar Bahasa Inggris Fadli Zon
Selesai disalatkan, jenazah Harwinoko dibawa dengan ambulan untuk dimakamkan.
Harwinoko adalah salah satu penumpang yang berada di dalam pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610.
Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang tersebut jatuh di wilayah perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Nama Harwinoko pun terdaftar dalam manifes penerbangan pesawat naas itu.
Harwinoko merupakan satu dari tujuh korban Lion Air JT610 yang baru teridentifikasi tim DVI Polri pada Minggu (4/11/2018).
Jenazah Harwinoko teridentifikasi lewat tes DNA yang dilakukan tim DVI Polri.
Kesedihan J Simarmata, Sudah 4 Bulan Tidak Bertemu Putrinya, Pramugari Damayanti.

Lebih menyedihkan lagi yang dirasakan keluarga J Simarmata/Boru Manik.
Hingga kini belum ditemukan juga putrinya itu, Pramugari Fita Damayanti Simarmata.
Ibundanya, Manni Manik menyebut dia sangat berharap putrinya segera ditemukan, dan sudah siap serta ikhlas apapun yang terjadi.
"Saya siap menerima, bahkan walau sudah nggak utuh, akan saya terima," ungkap Manni Manik berderai air mata.
Dikatakannya, putrinya adalah sosok yang tidak mau membuat susah keluarga.
Selama ini Fita selalu bercerita yang bagus saja tentang pekerjaannya, tidak mau menceritakan yang tak bagus.
"Dia cerita yang bagus-bagus saja, nggak pernah mengeluh. Dia memberi semangat keluarga.
Dia tidak ingin keluarganya bersedih," ujarnya.
Terakhir kali komunikasi dengan putrinya itu dilakukannya pada 12 Oktober lalu.
Saat itu mereka video call.
Pada saat itu, Fita memvideokan kondisinya di asrama.
Fita menunjukkan sejumlah barang yang ada di dalam kamarnya. Ada juga celengan kecil.
"Dia lihatin kamarnya, lihatin baju-bajunya. Divideokan semua barang-barangnya. Dia punya celengan, divideokan semua," kenang Manni Manik.
Sedangkan sang ayah, J Simarmata mengaku sudah lama tidak bertemu anaknya.
"Terakhir bertemu empat bulan lalu saat Fita cuti kemudian berwisata ke Borobudur," tuturnya.
Diakuinya, dirinya jarang berkomunikasi dengan Fita secara langsung melalui handphone.
Namun Fita kerap berkomunikasi dengan kakaknya Ana Rosyanna maupun adiknya yang tinggal bersamanya Raipindo Simarmata.
Kini mereka berharap ada mukjizat. Tapi apapun yang terjadi, mereka sudah siap menerima.
Baca: Pesan Terakhir Pramugari dan Nama 6 Pramugari Lion JT 610, di Antaranya Damayanti Simarmata
Baca: Pramugari Lion Air - Curhat Pilu & Penyesalan Sahabat Bikin Haru, Gak Disangka Tia Korban Lion Air
Baca: Dengan Tetesan Air Mata, J Simarmata Berharap Putrinya Pramugari Fita Damayanti Ditemukan
Baca: Jenazah Korban Lion Air yang Teridentifikasi, Hingga Cerita Pilu Laura Lazarus yang Lolos dari Maut
Baca: Update Tragedi Lion Air Jatuh: Sudah 105 Kantong Jenazah, 7 di Antaranya Sudah Diidentifikasi
Artikel ini telah dikompilasi dari TribunJambi.com, Tribunnews.com dan dari berbagai sumber.