Detik-detik Jafarudin Diterkam Buaya, Diseret & Bertarung di Air hingga Lepas dari Cengkraman Buaya
''Saya dengar suara minta tolong, empat kali saya ke situ. Saya tanya, 'kenapa itu? Dia bilang 'saya digigit buaya',” ujar Arif.
Jenazah korban ditemukan tim Pos SAR Baubau terapung di aliran Sungai Malaoge.
Penambang pasir, Darlin Uti (30) di Desa Kinapani, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara tewas diterkam buaya.
Darlin Uti diterkam buaya ketika menyelam di Sungai Malaoge di Desa Kinapani, Jumat (12/4/2019) siang.
Ia menyelam kedalam sungai untuk memeriksa pipa spiral mesin pompa air dalam sungai tersebut.
Komandan Pos SAR Baubau, Susandi Padli, melalui pesan pendeknya, Sabtu (13/4/2019), mengatakan, peristiwa itu bermula saat korban bersama adiknya, Darlan, sedang menambang pasir di Sungai Malaoge dengan menggunakan mesin pompa.
“Pada saat mesin trouble, korban turun ke sungai untuk memeriksa pipa spiral mesin pompa penambangan menggunakan peralatan selam tradisional dari kompresor angin," kata Susandi.
"Korban yang sedang menyelam, pada saat itu juga langsung diterkam seekor buaya,” lanjut Susandi Padli, dalam pesan pendeknya, Sabtu.
Adik korban yang melihat kejadian langsung berupaya menyelamatkan Darlin Uti dengan menarik selang alat selam tradisional yang digunakan korban untuk menyelam.
“Tetapi morfis selang yang digunakan korban terlepas sehingga buaya tersebut membawa dan menenggelamkan korban kedalam air,” ujar dia.
Susandi menambahkan, setelah korban telah dimangsa buaya, adik korban, Darlan, kemudian langsung meminta bantuan kepada masyarakat setempat serta melaporkan kejadian ke Polsek Ambuau dan Babinsa Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton.
“Saat ini tim Pos SAR Baubau, telah berada di lokasi kejadian dan saat ini sedang dalam proses upaya pencarian,” ucap Susandi Padli.
Pengusaha Kayu Tewas Diterkam Buaya
Seorang pengusaha kayu di wilayah Desa Kioko Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara, tewas digigit kawanan buaya, sekitar pukul 13.30 Wita.
Pengusaha yang dikenal kerap mengolah hasil hutan di wilayah Buton itu, diketahui bernama La Sudi bin La Alika (46).
Korban tewas dengan luka pada kaki, perut, dan sekitar kemaluan. Luka gores sepanjang belasan sentimeter itu berasal dari dua ekor buaya yang muncul hampir bersamaan.
Kejadiannya berada di tengah aliran sungai Kioko. Lokasi ini dikenal sebagai sarang kawanan buaya liar di wilayah itu.
Saat itu, korban bersama sejumlah rekannya sedang menyeberangkan kayu hasil olahan mereka melewati arus sungai menuju muara tempat kapal besar menunggu.
“Kami menyeberangkan kayu gelondongan dengan rakit. Rakit-rakit ini dibuat dari batang kayu gelondongan hasil olahan,” ujar La Dedi, salah seorang rekan korban.
La Dedi melanjutkan, saat memandu rakit-rakit yang terbuat dari kayu hasil hutan, tiba-tiba muncul seekor buaya dari dalam air dan langsung menerkam korban. Terkaman pertama, pada bagian kaki.
“Korban jatuh, disusul terkaman kedua pada bagian perut dan kemaluan oleh buaya yang berbeda,” jelasnya.
Saat itu, dua orang rekan korban yang lain, La Emba dan La Ela langsung sigap membantu korban. Korban yang sudah berteriak kesakitan langsung ditarik tangannya agar terhindar dari gigitan buaya yang lain.
“Saya tarik tangannya, La Emba membantu mengusir buaya,” ujar La Ela.
Kata ketiga orang rekannya, mereka masih berusaha menyelamatkan korban untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawa La Sudi tak dapat tertolong diduga karena kehabisan darah.
Sejumlah warga di Wilayah Kioko, kerap melihat kemunculan buaya di sungai tempat warga kerap beraktivitas. Sejak berpuluh-puluh tahun lalu ditempati warga, wilayah ini dikenal sebagai sarang buaya liar.
“Sering ada yang melintas. Pernah ada yang hilang waktu memancing. Sepertinya dimakan buaya,” ujar Malik, warga Kioko.
Tidak hanya Malik, beberapa warga lainnya kerap melihat buaya bergerombol. Apalagi, saat air sungai sedang keruh sehabis hujan deras, daerah ini selalu dihindari warga.
“Karena buayanya tidak cuma seekor saja. Masih banyak yang lain, malah polisi yang pernah menangkap para penebang liar di wilayah ini pernah dikejar buaya,” ujar Salahudin.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Jafarudin, Pria yang Selamat Usai Bergulat dengan Buaya yang Menerkamnya"
Penulis : Kontributor Baubau, Defriatno Neke
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/jafarudin-selamat-dari-cengkraman-buaya-yang-menerkam.jpg)