Hendrik Sitompul Berharap Pengelola Warkop dan Parkir Akomodir Kepentingan Rumah Sakit Elisabeth
Keberadaan warung kopi dan parkir yang semrawut menurutnya kerap mengganggu lalu lintas akses mobil ambulance saat membawa pasien
Hendrik Sitompul Berharap Pengelola Warkop dan Parkir Akomodir Kepentingan Rumah Sakit Elisabeth
TRIBUN-MEDAN.com - Hendrik Sitompul Berharap Pengelola Warkop dan Parkir Akomodir Kepentingan Rumah Sakit Elisabeth.
Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Drs Hendrik Halomoan Sitompul MM mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) segera melakukan penertiban parkir dan pedagang kaki lima (PKL) di depan Rumah Sakit (RS) Elisabeth Medan.
Keberadaan warung kopi dan parkir yang semrawut menurutnya kerap mengganggu lalu lintas akses mobil ambulance saat membawa pasien keluar masuk rumah sakit.
“Kita berharap Pemko Medan segera melakukan penertiban parkir dan pedagang.
Keluhan keluarga pasien dan pihak rumah sakit Elisabeth sangat masuk akal karena terganggu pedagang dan parkir,” ujar Hendrik Halomoan Sitompul kepada wartawan menyikapi keberadaan pedagang dan parkir yang tidak kunjung ditertibkan.
Dikatakannya, jika lambat penanganan pasien akibat jalan terganggu tentu sangat fatal karena menyangkut nyawa manusia bahkan ketertiban umum.
Sebab, keberadaan pedagang sudah jelas mengganggu karena berada di badan jalan. Begitu juga parkir mobil dan sepeda motor yang menggunakan badan jalan.
Baca: DPP IKAPTK Sumut Terima Lulusan IPDN, Ismael Sinaga Harapkan Dapat Melayani Masyarakat
Baca: Hari Ini Abah Grandong Sosok Viral Pemakan Kucing Hidup-hidup Serahkan Diri
Baca: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa, Asian Agri Perbaiki 18 Kilometer Jalan Antar Desa
“Benar, kita juga harus memperhatikan nasib pedagang. Untuk itu kita minta Pemko memberikan solusi. Pihak Rumah Sakit tidak terganggu, begitu juga pedagang supaya mendapat tempat yang layak,” ujar Hendrik.
Disampaikan Hendrik, selain penertiban pedagang akan membuat taman A Yani terlihat lebih asri sebagai ruang terbuka hijau.
Baca: Massa 2 Truk Membabi Buta Serang Polisi di RSUD, Empat Anggota Kritis Kena Tusuk
Baca: Warga Medan Heboh, Beredar Informasi Jembatan Cemara Pajak Ikan Rubuh, Ini Fakta Sebenarnya
Baca: CitraLand Gama City Medan Hadirkan Kolam Berenang dengan Mandi Busa
“Lokasi itu sebenarnya bukan tempat berjualan.
Apalagi pedagang sudah menggunakan badan jalan sebagai lapaknya sehingga mempersempit jalan sepanjang RS Elisabeth Medan,” sebutnya.
Ditambahkannya, lokasi di depan RS Elisabeth merupakan tempat berobat pasien.
Kalau ada pasien yang darurat dan perlu segera mendapatkan perawatan, bisa terlambat penanganannya akibat jalan yang sempit menuju RS tersebut.
Baca: CitraLand Gama City Medan Hadirkan Kolam Berenang dengan Mandi Busa
Baca: Viral Anggota TNI Linglung dan Tersesat di Kuburan saat Nyetir Mobil, Penumpangnya Kakek Misterius
Baca: 20 Hari Jadi Ibu, Kimmy Jayanti Raih Penghargaan Kategori Hot Mom di Insert Awards 2019
Maka, Hendrik berharap Dinas Perhubungan Kota Medan agar segera menertibkan atau paling tidak menata areal parkir yang berada di depan rumah sakit supaya tidak mengganggu arus lalulintas.