Motif Pembunuhan Anak di Langkat Terungkap, Polisi Tembak Pelaku di Malam Takbiran Idul Adha
Kabar hilangnya RW terungkap setelah jenazahnya ditemukan oleh warga dalam keadaan terkubur di areal perkebunan sawit Sebertung.
Penulis: Dedy Kurniawan |
Puncaknya, belakangan ketahuan dipakai buat sabusabu.
"Jadi motifnya utang, pertama dia minjam 950 berobat orang tua, terus minjam lagi Rp 1.050.000 ribu gak bayar, terus diajak jumpa di lokasi, dia melawan sampai menggigit badan saya.
Jadi saya tusuk satu kali, terus saya kubur dia saya tanam lagi," kata Dede.
Atas perkara ini, petugas mengamankan barang bukti motor Scorpio, cangkul untuk mengubur korban, cat pilox untuk samarkan motor korban.
Pelaku juga diancam pasal berlapis, yakni pasal pembunuhan 340 KHUPidana Subs Pasal 338 lebih subs 365, pencurian dan UU Perlindungan Anak.
"Atas tindakannya tersangka kami terapkan pasal berlapis. Tersangka diancam hukuman maksimal hukuman mati, minimal penjara 20 tahun," pungkas Kasat Reskrim Polres Langkat.
Sidebar : Selama Dua Minggu Pelaku Sering Berziarah ke Makam Korban
Dede Sahputra mengaku ketakutan dan waswas pasca membunuh RW dan mengubur korban.
Untuk itu, Dede pun berinisiatif menaburkan bunga dan berziarah ke TKP RW dikuburnya.
"Saya habis bunuh itu takut dihantui, jadi saya kasih tabur bunga, terus makam korban yang masih teman saya dirapinya tanahnya.
Saya juga berdoa karena takut dihantuinya," katanya.
(dyk/tribun-medan.com)