Papua Bergejolak hingga Terjadi Pembakaran Fasilitas Umum, Jenderal Bintang 2 Kelahiran Papua Kecewa
“Saya sebagai Pangdam XVIII/Ksr sangat sesalkan dan kecewa dengan kejadian ini,” kata Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau
Sumber suara juga tidak jelas. Jadi perlu pengecekan bersama oleh instansi terkait," kata Imam.
Baca: Ustadz Abdul Somad (UAS) Batal Gelar Tausiah di Siantar, Panitia Sebut Ini Penyebabnya
Baca: Pelatih Tim Angkat Berat Sumut Targetkan Atlet Lolos Pra-PON dan Boyong Medali
Imam sekaligus akan memastikan apakah orang-orang di dalam video tersebut benar merupakan personel TNI atau bukan.
"Saat ini sedang dilaksanakan langkah-langkah pengecekan apakah orang-orang tersebut anggota TNI atau bukan," kata Imam.
Sementara itu, Polda Jawa Timur telah mengundang sejumlah perwakilan ormas terkait insiden yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua, Sabtu (17/8/2019) lalu.
Dikutip Surya.co.id, Selasa (20/8/2019) Polda Jatim mengundang tiga ormas di Surabaya. Ketiganya yakni Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI), Pemuda Pancasila (PP), serta Front Pembela Islam (FPI).
Satu di antara perwakilan Ormas, Tri Susanti menjelaskan bahwa pihaknya datang lantaran Kapolda Jatim ingin berkoordinasi dengan para ormas.
"Kapolda Jatim ingin koordinasi dengan pihak ormas karena situasi yang di sana sedang panas," ujar Tri Susanti di Mapolda Jatim.
Polda Jatim ingin menciptakan suasana yang kondusif pasca insiden. Polda Jatim ingin berjaga-jaga jika sewaktu-waktu kembali terjadi.
"Kalau anggota TNI, akan kita cek dari kesatuan mana dan pasti ditindaklanjuti prosesnya sesuai ketentuan," tutur dia.

Putra Terbaik Papua Kecewa Dengan Kerusuhan di Papua Barat
Aksi berujung rusuh ini pun membawa kekecewaan pada putra terbaik Papua, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, yang kini menjabat Pangdam XVIII/Kasuari.
Kekecewaanya dia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak bersama Gubernur Papua Barat dan Kapolda Papua Barat, yang tergabung dalam Forkopimda Papua Barat, sekaligus tatap muka dengan para tokoh dan elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Fakfak, Sabtu (24/8/2019) pagi di Gedung Winder Tuare, Kota Fakfak, Papua Barat.
“Saya sebagai Pangdam XVIII/Ksr sangat sesalkan dan kecewa dengan kejadian ini,” kata Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau seperti dikutip tribun-medan.com dari kasuari18-tniad.mil.id.
Kekecewaanya disampaikannya dihadapan para pejabat TNI, Polri, Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak, dan anggota Forkopimda Kabupaten Fakfak, serta para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, perwakilan dari BUMN dan BUMD, termasuk di dalamnya Ketua Dewan Adat “Mbahammata” Zerzet Gwasgwas.
Sebagai putra daerah Papua, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau berharap para tokoh yang ada di Fakfak turun tangan membantu pemerintah dalam menjaga keamanan di wilayah Kabupaten Fakfak, agar tidak timbul peristiwa serupa seperti yang sudah terjadi, yaitu unjuk rasa yang berujung tindakan anarkis dan kerusuhan sosial.

Baca: Yan Widjaya Tak Bisa Penuhi Syarat Maaf Aura Kasih yang Marah Disebut di Tweet Pabrik Susu
Baca: MOTOGP - Siaran Langsung Link Live Streaming MotoGP Inggris 2019, Pembuktian di Sirkuit Silverstone