Papua Bergejolak hingga Terjadi Pembakaran Fasilitas Umum, Jenderal Bintang 2 Kelahiran Papua Kecewa
“Saya sebagai Pangdam XVIII/Ksr sangat sesalkan dan kecewa dengan kejadian ini,” kata Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau
“Saya ini orang asli Papua. Saya meminta kepada Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada ade-ade kita, supaya tidak terjadi lagi kejadian yang memalukan ini,” harap Pangdam Kasuari.
Menurut Pangdam, peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu di wilayah Provinsi Papua Barat, termasuk di dalamnya daerah Kabupaten Fakfak, harus diusut tuntas.
“Kejadian ini harus diusut tuntas supaya tidak terjadi lagi. Pimpinan kita pusing memikirkan kesejahteraan masyarakat, karena dana yang sudah teranggarkan akan dialihkan, seperti memperbaiki kantor yang sudah dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Mayjen TNI Joppye.
Di sisi lain, Pangdam juga menceritakan bahwa TNI-Polri mempunyai Standar Operasional Prosedur ( Standard Operating Procedure/SOP) untuk menghadapi unjuk rasa dan aksi anarkis massa seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di beberapa daerah di Papua Barat, namun tidak digunakan demi melindungi keamanan diri warga masyarakat itu sendiri.
“Kita, TNI-Polri, punya SOP tetapi kalau kita sesuaikan akan menimbulkan korban banyak. Justru itu kita melaksanakan cara persuasif mengatasi masalah supaya tidak menimbulkan korban warga masyarakat,” ujar Pangdam XVIII/Kasuari.(*)