Bripda Dedy, Polisi Kena Panah di Leher, Dijenguk Kapolri dan Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Tiga anggota Polri yang terluka kena tembak dan panah saat aksi kerusuhan di Kabupaten Deiyai dan Jayawijaya, mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Editor: Juang Naibaho
KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI
Kapolri Jenderal Tito Karnavian membesuk Bripda Rifki (19) yang mengalami luka panah di bagian tangan, di RS. Bhayangkara Jayapura, Papua. Bripka Rifki merupakan salah satu dari 4 personel kepolisian yang terluka saat terjadi kerusuhan di Kabupaten Deiyai, pada 28 Agustus 2019. 

Ia membantah informasi yang menyebut salah satu korban luka, Bripda Dedy yang terkena panah pada bagian leher telah meninggal dunia.

"Kita kroscek dulu ya karena baru dievakuasi," jelasnya.

Setelah insiden tersebut Bripda Dedy mendapat perawatan intensif dan dievakuasi ke Kabupaten Mimika.

Dalam foto yang beredar di grup WhatsApp, tampak Bripda Dedy mengalami luka panah di bagian leher.

Beberapa rekannya tampak menolong Bripda Dedy. Mereka berusaha melindunginya dari serangan massa yang mengamuk.

Setelah dievakuasi, Bripda Dedi masih bisa duduk dan sanggup bertahan dari panah yang menancap pada lehernya.(*)

(Kompas.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Luar Biasa 3 Polisi yang Terluka Tembak dan Panah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved