KISAH PILU Dokter Soeko Tewas akibat Kerusuhan Wamena, Sang Dokter 5 Tahun Bertugas di Papua

KISAH PILU Dokter Soeko Tewas akibat Kerusuhan Wamena, Sang Dokter 5 Tahun Bertugas di Papua

Editor: Salomo Tarigan
HO/Tribunnews.com
KISAH PILU Dokter Soeko Tewas akibat Kerusuhan Wamena, Sang Dokter 5 Tahun Bertugas di Papua 

KISAH PILU Dokter Soeko Tewas akibat Kerusuhan Wamena, Sang Dokter 5 Tahun Bertugas di Papua

TRIBUN-MEDAN.com - KISAH PILU Dokter Soeko Tewas akibat Kerusuhan Wamena, Sang Dokter 5 Tahun Bertugas di Papua.

//

Dunia Kesehatan Papua berduka setelah salah satu dokter yang selama lima tahun terakhir bertugas di Kabupaten Tolikara, Papua, menjadi salah satu korban tewas kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Baca: Alasan Mahfud MD, Keadaan Genting Presiden Bisa Keluarkan Perppu KPK, Reaksi Wakil Ketua KPK

Baca: Imam Nahrawi - KPK Jadwalkan Pemeriksaan Imam Nahrawi Sebagai Tersangka Jumat (27/9/2019) Hari Ini

Namanya dr. Soeko Marsetiyo (53 tahun).

Dia berprofesi sebagai dokter umum yang bersedia meninggalkan keluarganya di Yogyakarta untuk melayani masyarakat di pedalaman Papua.

Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) mengakui bila saat ini tidak mudah mencari seorang dokter yang bersedia ditugaskan di wilayah terpencil, walau pada saat disumpah menjadi seorang dokter mereka harus mau bertugas dimanapun dan dalam kondisi apapun.

Baca: Akhirnya Polda Metro Jaya Pulangkan Anggota AJI dan Aktivis Dandhy Dwi Laksono

Namun, hal ini berbeda ketika dr. Soeko datang ke Papua sekitar tahun 2014.

"Saya tidak terlalu tahu dia sebelumnya bertugas di mana, tetapi ketika dia datang di Papua dia langsung bertugas di Tolikara dan memang dia meminta pelayanannya di daerah yang terisolir," tuturnya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (26/9/2019).

Silwanus menilai, dengan usia yang tidak muda lagi, seorang dokter biasanya sudah ingib merasakan kehidupan yang nyaman.

Baca: Alasan Mahfud MD, Keadaan Genting Presiden Bisa Keluarkan Perppu KPK, Reaksi Wakil Ketua KPK

Tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi dr. Soeko yang terus bersikeras untuk tetap mengabdi di pedalaman Papua.

"Itu luar biasa, beliau mau mengabdi di daerah yang sulit di usianya sekarang 53 tahun. Biasanya orang sudah meminta di kota, dia masih meminta untuk bertahan di daerah yang terisolir," kata Silwanus.

Dunia kedokteran berduka

Tewasnya dr. Soeko pada 23 September 2019 setelah sebelumnya sempat mendapat penanganan medis di RSUD Wamena, merupakan duka bagi seluruh insan kesehatan di Papua.

Silwanus memastikan seluruh insan kesehatan di Papua akan memberikan penghormatan terakhir kepada dr. Soeko sebelum jenazahnya akan dikembalikan ke pihak keluarga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved