Ledakan Bom Hancurkan Masjid saat Ratusan Jamaah Salat Jumat, 28 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka
Sebanyak 28 orang jamaah meninggal dunia dan puluhan orang lainnya terluka akibat ledakan bom
"Korban dari pihak sipil sama sekali tidak bisa diterima," kata perwakilan khusus PBB di Afghanistan, Tadamichi Yamamoto.
Yamamoto menambahkan pentingnya dilakukan perundingan yang mengarah pada terjadinya gencatan senjata dan penyelesaian politik secara permanen.
Baca: Penggeledahan Kantor Wali Kota Medan, Ini yang Dicari dan Sudah Disita Penyidik KPK
Baca: Virus Kolera Babi Mewabah, 1.004 Ekor Babi Peternak di Dairi Mati
Laporan PBB menunjukkan angka 1.174 korban tewas dan 3.139 luka-luka selama periode 1 Juli hingga 30 September tahun ini.
Angka itu mengalami peningkatan hingga 42 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
PBB menuding lonjakan jumlah korban tersebut sebagian besar merupakan tanggung jawab "elemen anti-pemerintah" seperti Taliban, yang telah melakukan pemberontakan di Afghanistan selama lebih dari 18 tahun.
Bom Saat Kampanye Presiden
Sebelumnya, dua serangan bom bunuh diri Taliban menewaskan sedikitnya 30 orang di Afghanistan, pada Selasa (17/9/2019).
Salah satu serangan terjadi di sebuah kampanye yang turut dihadiri Presiden Ashraf Ghani.
Serangan bom bunuh diri tersebut terjadi pada 11 hari menjelang waktu pemilihan presiden Afghanistan yang digelar pada 23 September.
Baca: Sejumlah Menteri Sampaikan Salam Perpisahan Untuk Darmin Nasution, Pertanda Tidak Masuk Kabinet Kah?
Baca: Nikita Mirzani Bikin Hotman Paris Termangu, Blak-blakan Akui Sering Lakukan Hal Ini pada Teman
Taliban telah berulang kali mengatakan bakal menghalangi jalannya pemilihan.
Salah satu insiden serangan terjadi di sebuah kampanye yang digelar di Charikar, ibu kota provinsi Parwan, yang turut dihadiri Presiden Ashraf Ghani, untuk menyampaikan pidato.
Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai 31 orang lainnya, menurut kepala rumah sakit provinsi Parwan, Abdul Qasim Sangin.
"Perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang menjadi korban. Sebagian besar dari mereka tampaknya adalah warga sipil," kata Sangin.
"Ambulans masih beroperasi dan jumlah korban masih sangat dimungkinkan untuk bertambah," tambahnya.
Baca: PSMS Akhirnya Bisa Main di Stadion Teladan, Begini Kata Manajer Mulyadi Simatupang
Seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.