Gubernur Sumut Datangkan Tenaga Ahli dari Jepang Atasi Banjir dan Sampah di Kota Medan

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi akan mendatangkan tenaga ahli dari Jepang untuk dapat membenahi kota Medan bebas dari banjir

Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN/SATIA
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat ditemui di pelataran Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Senin (30/9/2019). 

TRIBUN-MEDAN.com - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi akan mendatangkan tenaga ahli dari Jepang untuk dapat membenahi kota Medan bebas dari banjir dan sampah.

Kerjasama ini dilakukan pemerintah untuk dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat, di mana satu di antaranya tidak merusak lingkungan dengan membuang sampai ke sungai.

Nantinya, setelah tenaga ahli dari jepang itu tiba di Sumut, akan diajak untuk ikut menelusuri sungai.

Penelusuran ini dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi lima sungai yang ada di perbatasan Medan dan Deliserdang.

"Akan ada kerjasama dengan pihak Jepang, untuk memberikan pembelajaran, kita libatkan semua Forkompinda, setiap Minggu kita lalui sungai ini. Nantinya akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai, tidak sembarangan membuang kotoran," kata Edy Rahmayadi pada Deklarasi dan Sosialisasi Medan bebas sampah dan banjir tahun 2022, di Lapangan Merdeka, Jalan Balaikota, Kota Medan, Minggu (22/12).

Edy mengatakan, sungai merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat. Melalui deklarasi dan sosialisasi, pihaknya mengajak masyarakat untuk dapat menjaga hingga melestarikan sungai, dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Sungai merupakan sumber kehidupan, tetapi sungai kita sekarang bukan sumber kehidupan. Melalui deklarasi ini niatkan kita menjaga sungai, beritahu kepada seluruh warga," ujarnya.

Orang nomor satu di Pemprov Sumut ini juga mengaku, bahwa saat ini pemerintah provinsi dan kota Medan memiliki banyak pekerjaan untuk menata ruang.

Satu di antaranya, yaitu menanami pohon disekitaran bantaran sungai dan merelokasi warga yang tinggal disepanjang jalur tersebut. "Ke depan banyak sekali pekerjaan kita.

Sungai yang ada akan kita lestarikan, kita akan tanami pohon-pohon. Warga yang berada di bantaran sungai juga akan direlokasi," kata dia.

Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan penataan di beberapa sungai yang ada di kota Medan dan perbatasan Deliserdang.

Akan tetapi, penataan yang dilakukan dengan cara mengeruk sungai belum dapat membuahkan hasil yang maksimal.

Dirinya menginginkan sungai dapat menjadi wahana bermain bagi masyarakat. Sebab, sewaktu ia kecil sering mandi dan bermain di sungai dengan batang pohon pisang.

"Banyak yang perlu dibenah walaupun sudah dilakukan. Saya mau air sungai itu kembali kepada masanya saat saya kecil dulu. Saya bermain-main di sungai ini pada hari Minggu. Saya pakai batang pisang, saya hanyut dan bercanda gurau kepada teman-teman semuanya. Kalau sekarang saya lakukan itu bisa kena tipes saya," ujarnya.

Tidak hanya sekedar menata sungai di kota Medan dan Deliserdang, pihaknya juga akan mengelola kawasan tersebut yang nantinya bisa digunakan masyarakat untuk berolahraga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved