Anak Bunuh Ayah

Pengakuan Pengepul Durian yang Bunuh Ayahnya: Awalnya ke Dairi Ingin Baptis Anak

Gunawan mengaku menyesal kepada penyidik. Ia tersulut emosi karena dimaki dan dilempar batu oleh ayahnya.

Dokumentasi Polres Dairi
Gunawan Sucipto Pane saat diamankan di Mapolres Dairi, Sabtu (8/2/2020). 

Kejadian ini, kata Maruli, bermula ketika Gunawan Pane menggelar durian di halaman rumah ayahnya, Desa Lae Parira, untuk dijual kepada tauke. Durian mesti digelar guna penyortiran.

Melihat halaman rumahnya penuh, Torang Pane gusar dan menegur anaknya dengan kata-kata yang agak kasar.

"Dibilang bapaknya, 'Jangan kau bikin bisnismu di rumah ini!'. Si anak heran, lalu menjawab: 'Apanya maksudmu, pak?'," beber Maruli.

Sejurus kemudian, Torang Pane berjalan ke arah samping rumah untuk mengambil batu dan melemparkan batu itu ke Gunawan Pane.

"Korban melempar batu ke anaknya, lalu bilang, 'Masih di sini kau, Babi? Pergi kau! Harus kumatikan kau!," beber Maruli lagi.

Kalap, Gunawan bangkit dari jongkoknya dan bergegas menuju mobilnya untuk mengambil pisau. Setelah itu, Gunawan menghampiri ayahnya dan menebas punggung ayahnya sekali.

Tak puas, Gunawan lanjut menebas kepala ayahnya dua kali. Istri Torang sekaligus ibu Gunawan kemudian melerai pembantaian itu.

Melihat ayahnya tersungkur, Gunawan lari ke rumah tetangga. Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polsek Parongil dan berupaya memberi pertolongan pertama kepada Torang.

Di perjalanan menuju rumah sakit, Torang mengembuskan nafas terakhirnya.

"Pisau yang dipakai pelaku berukuran panjang sekitar 25 cm, lebar 4 cm," ungkap Maruli. (cr16/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved