Leonidas Dalam Sejarah Sparta, Raja Prajurit Yunani Kuno, Sang Petarung yang Keras dan Brutal

Karena Leonidas tidak diharapkan untuk mewarisi takhta, dia menjadi dari beberapa raja Sparta yang mengikuti agoge.

Military History Veteran
Inilah Leonidas 

Tujuan Leonidas di Thermpylae tampaknya tidak menghancurkan pasukan Persia.

Sebaliknya, hanya untuk menahan Persia cukup lama hingga angkatan lautnya dikalahkan.

Meskipun Sparta terkenal hanya terdiri dari 300 pejuang saat ke Thermopylae, namun kekuatannya sama dengan 6000 kepala yang kuat.

Pertempuran hingga mati

Di Thermopylae, Leonidas membangun dinding di pintu masuk barat ke jalan utama, dan menempatkan sebagian besar pasukan di belakangnya.

Para elit Sparta bertindak sebagai kekuatan serangan dengan meluncurkan serangan balik di luar tembok.

Sementara kontingen Phokian menjaga jalan gunung yang lebih kecil di sisi kiri.

Saat tiba di Thermopylae, Xerxes menunggu 4 hari hingga angkatan lautnya menyusul untuk membawa pasukan yang tersisa bergabung.

Xerxer kemudian menawarkan pada orang-orang Yunani kesempatan untuk menyerah.

Namun, Leonidas tentu saja harga diri Leonidas taka akan terbeli semudah itu.

Selama dua hari, Leonidas berhasil lolos melawan Persia, tapi pada malam kedua Persia mengapit dan berhasil mengelilingi paukan Leonidas.

Pada titik ini Leonidas memerintahkan sebagian besar orang Yunani untuk mundur dan dirinya bertarung hingga tewas.

Kematian Leonidas esuai dengan pragmatisme brutal dari pelatihan agoge.

Dia memberikan hidupnya bukan untuk kemuliaan, tetapi untuk mempertahankan pasukan Yunani terbesar. (*)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Pekanbaru dengan judul : Inilah Leonidas, Raja Prajurit Legendaris Yunani Kuno, Sparta paling Terkenal Bertarung Hingga Mati

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved