Karantina Seru Tanpa Bergantung Gawai, Komunitas Petra Ajak Masyarakat Lirik Permainan Tradisional
Selama wabah Covid-19, warga yang menjalankan karantina mandiri sangat tergantung pada gawai (gadget).
Batal Beraksi di Sumut Fair
Petra berusaha sebenyak mungkin tampil untuk mempromosikan permainan tradisonal.
Salah satu event yang mereka tunggu adalah Sumut Fair 2020 yang akhirnya ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
"Kami rencana mau isi acara di Sumut Fair tahun ini. Namun dengan kondisi saat ini semua di-cancel, kita ya turuti saja kebijakan dari pemerintah untuk kebaikan bersama," tutur Ketua Petra, Sidiq Zae Sidiq.
Menurutnya, ada sekitar seratus permainan tradisional yang ingin mereka promosikan pada publik.
"Banyak permainan tradisional yang sudah mulai langka. Kalau kita perdalam lagi ada 100 lebih permainan yang sangat langka seperti lempar batu, patok lele, lompat tali, congklak, ketapel bandring banyak lagi permainan yang dulu itu seru namun sekarang sudah jarang," ungkapnya.
Komunitas Petra sendiri saat ini beranggotakan 35 orang dengan memiliki koleksi 15 permainan tradisional diantaranya enggrang, meriam bambu, dan gasingan.
Sidiq juga optimis bahwa melalui Petra ini, ia berharap dapat melestarikan beragam permainan tradisional yang sempat jaya pada masanya kepada masyarakat generasi milenial.
"Saya selalu optimis dengan adanya komunitas berharap lebih dikembangkan dan dikenal banyak orang juga dukungan yang menjadikan komunitas permainan tradisional tetap ada. Bagaimana kita selalu ada di tengah keramaian untuk mengenalkan permainan yang pernah ada," pungkas Sidiq. (cr13)
