UPDATE Covid19 Sumut 9 Mei 2020

Ajudan Wagub Sumut Ori Kurniawan Mengaku Tidak Alami Gejala Saat Terinfeksi Kembali

Ori sendiri adalah pasien yang telah dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.

Penulis: Satia | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
Tribun-Medan.com/Satia
Ori Kurniawan, pasien Positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik. 

TRInBUN MEDAN.COM, MEDAN - Saat siaran langsung dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, ajudan Wakil Gubernur Musa Rajekshah, Ori Kurniawan mengaku tidak mengalami gejala apa-apa, saat terinfeksi kembali wabah ini.

Ori mengaku hanya mengalami flu selama tiga hari, dan setelah itu kembali dirujuk untuk menjalani isolasi di RS Rujukan Martha Friska.

Ori sendiri adalah pasien yang telah dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.

"Perasaan sakit tidak ada, hanya merasa flu di tiga hari awal sebelum dirujuk ke RS Adam Malik. Sekarang saya tidak merasa sakit,” kata Ori, saat ditanya Whiko terkait kesehatannya saat ini.

Melalui video call dengan Whiko, Ori mengatakan dia melaksanakan karantina mandiri setelah dinyatakan sembuh pada 6 April.

Namun, dua minggu kemudian hasil tes swab-nya kembali positif Covid-19.

BERITA COVID-19 MEDAN: Laboratorium PCR Rumah Sakit USU Terkendala Dapatkan Reagensia

Saat ini yang menjadi tantangan terberat Ori adalah tingkat stres karena sudah lebih satu bulan harus menjalani isolasi baik mandiri maupun di rumah sakit.

“Yang perlu dijaga adalah tingkat stres. Saya mengalaminya, tetapi dengan dukungan keluarga, teman dan Pak Wagub saya kembali semangat untuk sehat dari Covid-19,” terang Ori.

Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) kembali melonjak dan yang tertinggi setelah virus ini terdeteksi memasuki Sumut pertengahan Maret.

Ada penambahan 22 kasus positif dibandingkan hari sebelumnya, sehingga total saat ini ada 179 kasus positif di Sumut.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Whiko Irwan saat siaran langsung di Media Center, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Sabtu (9/5).

Menurut Whiko diperkirakan lonjakan ini terjadi karena berkurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Kita bisa lihat saat ini jalanan semakin ramai, orang-orang kembali berkumpul-kumpul bahkan tidak sedikit yang tidak menggunakan masker. Kedisiplinan yang menurun tampaknya berimbas langsung kepada jumlah pasien positif di Sumut. Jadi, sekarang kami minta masyarakat lebih waspada lagi,” kata Whiko.

Mengenal Teknik Uji PCR di Laboratorium USU, Seperti Ini Tahapan Pemeriksaan Virus Corona

Bukan hanya kasus positif Covid-19 yang bertambah, angka kematian akibat penyakit ini juga meningkat.

Total yang meninggal per Sabtu (9/5) ada 21 orang, atau bertambah 5 orang.

Angka kematian ini juga cukup tinggi, sedangkan yang sembuh tetap di angka 48 kasus dan PDP 158 kasus.

“Sekarang yang sehat, sakit, maupun yang positif dan sudah sembuh harus menggunakan masker, mematuhi protokol kesehatan. Paling tidak lindungi lingkungan Anda sendiri agar anak, orang tua, tetangga Anda tidak terpapar virus ini,” kata Whiko.

Salah satu pasien yang sudah dinyatakan positif dan kembali terinfeksi Covid-19 adalah Ajudan Wakil Gubernur Sumut Ori Kurniawan. Ini merupakan kasus ketiga di Indonesia setelah kasus Blitar dan mantan Putri Pariwisata Indonesia 2008 Albertina Fransisca Mailoa.

“Seseorang yang kembali positif Covid-19 tampaknya tidak membentuk antibody spesifik sehingga peluangnya kembali terinfeksi besar,” kata Whiko.(wen/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved