Update Covid19 Sumut 30 Mei 2020
BREAKING NEWS: Gubernur Edy Belum Izinkan Sekolah Dibuka di Sumut, Perlu Rapid Test Guru dan Pegawai
Untuk mempersiapkan New Normal, pihaknya akan melakukan beberapa langkah, seperti mengadakan rapid test terhadap guru
Penulis: Satia | Editor: Salomo Tarigan
"Masalah yang dihadapi anak-anak bukan hanya masalah kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental psikologisnya," papar Seto Mulyadi.
Ia menyebutkan terdapat sejumlah masalah yang dihadapi anak-anak berdasarkan koordinasi dengan lembaga penyuluhan anak di berbagai provinsi.
"Misalnya, munculnya berbagai masalah psikologis, demotivasi, kecemasan, munculnya kekerasan, munculnya fobia pada anak," ungkap pemerhati anak tersebut.
"Ini berpengaruh pada konsentrasi siswa," lanjutnya.
Masalah-masalah tersebut harus menjadi pertimbangan utama sebelum membuka kembali sekolah.
Ia menyarankan sekolah memiliki fasilitas pendampingan psikologi anak.
"Sehingga tentu semua dilakukan dengan pertimbangan yang matang, mempertimbangkan aspek tadi," kata Seto Mulyadi.
"Selain juga sarana fisik, tetapi juga sarana psikolog juga," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 3:40
Tanggapan KPAI
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti mempertanyakan kesiapan pemerintah memberlakukan new normal.
Sebelumnya sekolah menerapkan belajar di rumah demi mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), terutama di daerah yang melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Setelah PSBB selesai, rencananya akan ada penerapan new normal sebagai cara hidup baru setelah ada Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Retno Listyarti menilai belum semua sekolah siap menerima kembali siswa.