Human Interest Story

KISAH Bidan Rosmauli Mengabdi 24 Tahun di Tapsel, Dimusuhi Dukun Beranak, Dibayar dengan Hasil Panen

Rosmauli mulai mengabdi menjadi bidan di Tapanuli Selatan sejak tahun 1995, setelah beberapa bulan tamat D1 di Yayasan Rumah Sakit Umum Sembiring.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / HO
Bidan Rosmauli saat memberikan penyuluhan kepada warga di berbagai desa di Kabupaten Tapanuli Selatan. 

Pemenuhan Gizi Bayi di Tapsel

Gizi yang seimbang sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi secara sehat. Puluhan tahun mengabdi di Tapsel, Rosmauli menuturkan bahwa pemenuhan gizi seperti buah-buahan dan sayur dapat didapatkan dengan mudah dan terjangkau.

"Kalau mengenai makanan disini tidak masalah, karena disini pasar ada dua kali dalam seminggu. Jadi tidak jauh kali pusat perbelanjaan. Belum lagi kalau ada mobil-mobil lewat yang membawa belanjaan khusus seperti sayur mayur dan buah. Kalau mengenai gizi masih gampang lah disini walau di kampung," kata Rosmauli.

Rosmauli menegaskan, jika gizi yang baik tidak harus mahal dan berada di perkotaan saja. Ia menjelaskan bahwa dari hasil panen dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan gizi anak.

"Yang penting waktu kita penyembuhan di posyandu, kita harapkan gizi yang berasal dari panen di kampung saja, tidak mesti makan yang enak-enak dari kota. Yang penting gizinya terpenuhi baik itu berupa pisang, pepaya, salak itulah kita berdayakan. Buah disini masih banyak," tegasnya.

Biarpun untuk bahan makanan mudah didapat, Rosmauli tidak memungkiri bahwa tantangan terbesar mengenai gizi berada pada pengetahuan gizi si ibu.

"Kalau mengenai gizi yang baik tergantung dari pengetahuan gizi si ibu juga. Kalau memang pengetahuannya di bawah kita kesulitan juga. Kalau pengetahuannya kurang, walau kita bolak balik jelaskan itu masih sulit.

Jadi terkadang kita bentuk disini seperti kelas ibu hamil dan kelompok ibu dan balita kita bentuk. Seringlah kita buat penyuluhan apalagi sekarang sedang galaknya gerakan 1000 hari kehidupan," ungkap Rosmauli.

Pemeriksaan Bayi Selama Pandemi

Aktivitas lapangan dihentikan sementara selama pandemi untuk menghindari penyebaran wabah Covid-19. Namun, untuk pemantauan gizi anak, bidan harus siap sedia.

Rosmauli menjelaskan bahwa sebelum kegiatan lapangan diberhentikan selama pandemi, para bidan di puskesmas mengedukasi warga mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.

"Waktu awal pandemi, kita langsung bergerak. Kita masuk ke pengajian untuk pengenalan diri dan kasih penyuluhan mengenai pandemi. Setelah pandemi ini, kita home visit dari rumah ke rumah. Yang kita pantau itu bayi, balita, ibu hamil dan lansia yang kira-kira beresiko selama pandemi karena kita tidak ada kegiatan lapangan," ungkapnya.

Tambahnya, pada bulan Juli mendatang, posyandu akan diaktifkan kembali dan gencar mengedukasi mengenai new normal.

"Untuk kegiatan lapangan belum ada karena masih kegiatan posko Covid tapi rencana bulan Juli kita sudah aktifkan kembali posyandu dengan protokol kesehatan. Rencana kita juga akan menjelaskan new normal ini bagaimana," tuturnya.

Bagi warga yang ingin berkonsultasi mengenai persalinan ataupun pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi dapat menghubungi bidan Rosmauli melalui nomor 082161630603 atau dapat mengunjungi UPT Puskesmas Marancar Udik, Jalan Desa Marancar Julu Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan.

(cr13/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved