Update Covid19 Sumut 22 Juli 2020
Tempat-tempat Khusus Masih Ditutup Pemkab Deliserdang, BUMD Disebut Makin Terpuruk
Dari beberapa tempat yang dikelola hanya Pusat Promosi Produk Unggulan Daerah (P3UD) Tanjung Morawa yang sudah dibuka.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Hingga saat ini Pemkab Deliserdang masih belum juga membuka tempat-tempat khusus yang memang dikelola sendiri. Mulai dari perpustakaan, museum, kolam renang dan taman buah belum juga dibuka untuk umum.
Hal dikarenakan kasus Covid-19 di Kabupaten Deliserdang masih terus mengalami peningkatan.
Dari beberapa tempat yang dikelola hanya Pusat Promosi Produk Unggulan Daerah (P3UD) Tanjung Morawa yang sudah dibuka.
Terkait hal ini Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Deliserdang, Ramlan Refis yang dikonfirmasi membenarkan kalau pihaknya sudah membuka P3UD.
• Kantor Dinas PKP2R Medan Ditutup Sementara karena Karyawan Positif Covid-19
Meski demikian diakui lokasi itu belum dibuka secara resmi karena belum ada mendapat izin resmi dari Satgas Covid-19.
"P3UD itukan harus hidup dan harus berjalan program-program kerja kami supaya jangan melempem itu. Sudah dibuka memang artinya tempat jualan produk masih disediakan dan tetap jualan. Kemarin kan sempat kita tutup mulai bulan Juli inilah kita buka," kata Ramlan Refis.
Mantan Kabag Perekonomian ini merinci meski dibuka bukan berarti kegiatan keramaian dibenarkan di tempat itu.
Dikatakannya, dibuka hanya untuk sekadar memasarkan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) saja. Untuk pemakaian tempat kegiatan acara belum bisa mereka setujui.
"Kalau mau datang dan beli souvenir dan makan ya boleh saja. P3UD baru bisa dibuka secara resmi apabila memang udah diperbolehkan sama Gugus Tugas (Satgas). Tujuan dibuatnya P3UD sendiri bukan karena kita mau cari keuntungan tapi supaya di situ ada IKM meletakkan produknya. Yang berminat silahkan saja datang tapi jangan pula datang berkelompok satu bus dan sampai 50 orang. Anak-anak pun boleh dibawa karena kita juga disana sediakan hand sanitizer. Ya penerapan protokol kesehatan masih tetap kita lakukan,"ucap Refis.
Pantauan www.tri bun-medan.com, P3UD meski dibuka masih tampak sepi. Kondisinya lebih parah dibanding sebelum ada Covid-19. Sepinya pengunjung karena memang banyak kios-kios yang belum buka dan belum ada peminatnya.
• Virus Corona Serang Sejumlah Pegawai BPJS di Medan dan Siantar, Kantor Ditutup Sementara
Sementara itu Kadis Perpustakaan dan Arsip, Misran Sihaloho yang dikonfirmasi belum mengetahui kapan perpustakaan akan dibuka. Meski pada saat ini aktivitas belajar para siswa sudah berjalan namun perpustakaan belum dapat dipastikan kapan akan dibuka.
Dikatakannya, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Satgas Penanganan Covid-19.
"Kalau yang datang ada saja memang. Cuma karena memang masih kita tutup ya belum bisa dimasukinlah. Pelayanan belum kita buka karena belum ada arahan. Paling sekarang ini ya kegiatan kita perbaikilah buku-buku yang memang kondisinya ada yang kurang bagus," kata Misran.
Dari beberapa instansi yang mengelola tempat, pihak PT Bhineka Perkasa Jaya (BPJ) adalah pihak yang paling kelimpungan saat ini.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab ini sudah goyang keuangannya karena sudah berbulan-bulan tidak mendapatkan pemasukan. Kolam renang Pemkab yang dikelola hingga kini belum diperbolehkan Bupati untuk dibuka.
• PT BPJ Ajukan Permohonan Pembukaan Kembali Kolam Renang ke Bupati Deliserdang
Terkait hal ini Direktur Keuangan PT BPJ, Antonius Pangaribuan menyebut masih belum mengetahui kapan mereka bisa membuka kembali kolam renang.
Disebut kalau keputusan ada pada Bupati. Apapun keputusan Bupati selaku pimpinan tertinggi Satgas mereka akan tetap menghormatinya.
"Ya, kalau kolam renang di tempat lain kan memang sudah buka. Kita sudah surati Pak Bupati cuma belum ada jawabannya. Ini kita mau surati untuk yang kedua kalinya lah. Mau kita buat lagi pertimbangan-pertimbangan. Kalau keuangan kita ya gitulah (goyang) karena sudah beberapa bulan ini kita tutup,"kata Antonius.
Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Dani Hapianto juga mengakui belum mengetahui kapan tempat wisata pastinya akan dibuka kembali. Untuk Museum mereka mengaku sudah memang mau melakukan persiapan hanya saja untuk pastinya masih menunggu keputusan dari Satgas. (dra/tri bun-medan.com).