Setelah Gaduh Lab Wuhan, China Bereksperimen Gila Hidupkan Orang Mati, 10 Mayat Sudah Disiapkan

Penelitian itu dilakukan satu-satunya pusat di China yang membekukan tubuh untuk menunggu dihidupkan kembali.

SCMP
Tempat penyimpanan mayat di Laboratorium Yifeng. 

TRI BUN-MEDAN.com - Setelah Gaduh Lab Wuhan, China Bereksperimen Gila Hidupkan Orang Mati, 10 Mayat Sudah Disiapkan.

Kota Wuhan di China kondisinya sudah membaik, berbeda dengan beberapa bulan lalu.

Namun Dr Li Meng Yan, ilmuwan China, membuat pernyataan mengejutkan.

Pakar virologi China itu dilaporkan telah bersembunyi karena takut keamanannya terusik membuat pernyataan publik yang menggemparkan.

Dikutip Diario AS, Dr Li Meng Yan mengklaim bahwa dia punya bukti pembuatan virus corona alias Covid-19 di Laboratorium Wuhan.

Sudah Resmi Pacaran, Sule Minta Nathalie Holscher Ganti Nama Channel YouTube Jadi SUNAT

tribunnews
Foto yang diambil pada 17 April 2020 menunjukkan bangunan laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan, Provinsi Hubei, China. (HECTOR RETAMAL/AFP) (HECTOR RETAMAL/AFP)

Beberapa tahun lalu sempat heboh di China di mana negeri panda itu melakukan eksperimen rekayasa genetik bayi.

Akibatnya tindakan itu dicekal seluruh dunia, karena melanggar kode etik kemanusiaan.

Tak lama kemudian, China juga pernah membuat percobaan dengan merekayasa genetik simpanze dengan genetik manusial.

Hal ini dinilai cukup aneh, namun penelitian ini tidak begitu heboh dan hanya diketahui sedikit orang.

Tugas Berat Luhut Binsar Pandjaitan, 2 Minggu Tekan Covid-19 di 9 Provinsi, Begini Perkembangannya

Kali ini, lagi-lagi China terungkap memiliki rencana melakukan eksperimen yang tak kalah gila, yaitu menghidupkan orang mati.

Melansir South China Morning Post, pada Selasa (29/9/20), sebuah lembaga penelitian di China diketahui telah menyiapkan 10 mayat manusia.

Mayat itu dibekukan dalam wadah khusus untuk menunggu dihidupkan kembali menggunakan teknologi canggih milik China.

Penelitian itu dilakukan di Institut Penelitian Sains Kehidupan Shandong Yinfeng, satu-satunya pusat di China yang membekukan tubuh untuk menunggu dihidupkan kembali.

Pantas Saja China Bernafsu Gempur Taiwan, Tak Disangka Sebenarnya Hanya Iri Akan Hal Ini dari Taiwan

Menurut laporan di seluruh dunia, hanya ada empat laboratorium yang memiliki fasilitas seperti itu.

Pusat-pusat itu menyediakan layanan yang membekukan tubuh pada suhu yang sangat rendah.

Dengan harapan untuk menghidupkan kembali orang mati dianggap oleh banyak orang kaya sebagai "kunci" untuk membantu mereka menemukan kehidupan kekal.

Namun, Yinfeng tidak hanya membekukan orang tetapi juga melangkah lebih jauh dalam penelitian transplantasi organ dan organ.

Cryonics termasuk teknik yang menjaga tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan tujuan "menipu" kematian.

Mayat disimpan dalam tangki stainless steel yang berisi nitrogen cair super dingin.

Metode cryonics dimulai di China pada tahun 2015.

4 Pemain Persebaya Surabaya Positif Covid-19 Jelang Liga 1 Bergulir, Dirut PT LIB Salut Mau Terbuka

Du Hong, seorang penulis di Chongqing, menjadi orang pertama di China yang membekukan tubuhnya setelah dia meninggal karena kanker pankreas.

Tubuh Du dibekukan di Alcor Life Extension Foundation penyedia layanan cryonics Amerika yang berbasis di Phoenix, Arizona. Di tahun yang sama, Yinfeng didirikan.

Mereka yang memilih Yinfeng semuanya memiliki keinginan unik bahwa, suatu hari, tingkat sains manusia akan maju ke titik menghidupkan kembali mereka.

Saat ini, Yinfeng membekukan jenazah 10 pelanggan yang menggunakan layanan tersebut. Ini adalah angka yang relatif sederhana jika dibandingkan dengan 181 mayat di Alcor Life Extension Foundation.

Li Qingping, direktur institute Yifeng mengatakan, semakin hari banyak orang kaya China yang tertarik untuk membekukan tubuh mereka.

"Lebih dari 100 orang mengunjungi pusat kami tahun lalu, 60 di antaranya berjanji akan menggunakan layanan tersebut, dan mereka sudah memberikan deposit," kata Li.

Ini Alasan Zaskia Adya Mecca Pindah ke Yogyakarta, Suaminya Sejak Lama Mengajak Tinggalkan Jakarta

Aaron Drake, direktur pusat respons klinis di Yinfeng sejak 2016, mengatakan bahwa orang Tiongkok lebih suka membekukan tubuh mereka untuk menunggu kesempatan untuk hidup kembali daripada orang Barat.

"Orang Barat tidak tahu apakah agama mereka mengizinkan mereka untuk membekukan tubuh mereka. Namun, di China, orang-orang tidak terlalu terikat dengan masalah ini," kata Drake.

"Orang-orang saat ini meninggal karena kanker, Parkinson, dan penyakit otak lainnya. Namun, dalam 100 tahun, penyakit tersebut dapat dengan mudah disembuhkan," katanya.

"Pada awal 1900-an, banyak orang meninggal karena serangan jantung, stroke, dan flu," imbuhnya.

"Saat ini, pengobatan modern memperbaiki masalah ini dengan baik. Jika kami dapat memberi pasien lebih banyak waktu tanpa melakukan tindakan yang membahayakan, mereka akan memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama," komentar Drake.

(*)

Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul : Dikenal Sering Bikin Eksperimen Gila, China Berencana Hidupkan Kembali Orang Mati dengan Teknologi Ini, Sudah Ada 10 Mayat yang Bakal Jadi Tikus Percobaan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved