Daerahnya jadi Lokasi Perang Terbuka KKB, ternyata Bupati Intan Jaya Berada di Luar Daerah
Pihaknya berencana akan mencari tahu keberadaan Natalis Tabuni yang dikabarkan sedang di luar Intan Jaya.
Kasus terakhir yakni penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani.
Ia tewas di Kampung Hitadipa, Intan Jaya pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT.
Pendeta Yeremia merupakan masyarakat asli Suku Moni yang juga berperan membuat terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Moni.
Dalam kasus ini, TNI menyebut Pendeta Yeremia tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Namun, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambon mengatakan, korban tewas dibunuh aparat TNI.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal membantah tuduhan bahwa TNI menjadi pelaku penembakan terhadap Pendeta Yeremia.
Sementara itu, Amnesty International Indonesia meminta Komnas HAM membentuk tim ad hoc untuk menyelidiki kasus penembakan Pendeta Yeremia.
"Tidak cukup Komnas HAM di kantor perwakilan di Papua, melainkan harus dibentuk sebuah tim penyelidik ad hoc menurut UU Pengadilan HAM yang dibentuk oleh Komnas HAM di Jakarta," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam konferensi pers secara daring, Senin (28/9/2020).

Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) menyatakan Intan Jaya sebagai wilayah perang terbuka dengan TNI-Polri.
Sejak awal 2020, tercatat ada 17 kekisruhan yang diakibatkan KKB di Intan Jaya.
Dari 17 peristiwa itu, enam orang tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.
Paulus menduga ada unsur faktor geografis yang melatarbelakangi.
KKB memilih Intan Jaya sebagai lokasi lantaran seluruh kawasan diapit oleh pegunungan.
"Mereka pilih Intan Jaya karena arealnya cukup sulit untuk kita hadir dalam jumlah yang signifikan.
Di situ daerah yang pipih, tebing-tebing, gunung-gunung, jadi sulit," kata Paulus.