Duel Udara Jet Tempur Sukhoi 30 China vs Jet Tempur F-16 Taiwan, Hasilnya China Menanggung Malu

Militer Taiwan menghabiskan uang hampir 900 juta dollar AS (Rp 13,3 triliun) tahun ini untuk mengerahkan angkatan udaranya mengusir pesawat China.

Editor: Tariden Turnip
tribunnews
Duel Udara Jet Tempur Sukhoi 30 China vs Jet Tempur F-16 Taiwan, Hasilnya China Menanggung Malu . Ilustrasi duel udara F-16 vs Su-30 

Sebelumnya tanggapan pesawat PLAAF jauh lebih sederhana dengan pesan seperti "misi dalam proses" dan tidak pernah menggunakan istilah "pelatihan" atau "Wilayah Taiwan."

Hsu percaya bahwa ini merupakan indikasi bahwa China "dengan jelas menganggap wilayah udara barat daya sebagai miliknya dan menganggap intersepsi oleh Angkatan Udara Taiwan sebagai gangguan.

''Kami harus memperhatikan tren ini."

Habiskan Rp 13 Triliun Usir Pesawat China  

Militer Taiwan telah menghabiskan uang hampir 900 juta dollar AS (Rp 13,3 triliun) tahun ini untuk mengerahkan angkatan udaranya mengusir pesawat China yang masuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

Menteri pertahanan Taiwan, Yen Teh-fa mengungkapkan biaya pertahanan negara itu pada Rabu (7/10/2020), seperti yang dilansir dari Reuters pada hari yang sama, menggambarkan bahwa tekanan yang mereka hadapi dari China adalah sesuatu yang "besar".

Taiwan yang telah memisahkan diri sejak perang saudara dan mendeklarasikan sebagai negara demokratis, diklaim China sebagai wilayahnya sendiri.

China telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu, menanggapi kerja sama antara Taiwan dan Amerika Serikat, yang disebut China sebagai "kolusi".

Berbicara di parlemen, Yen mengatakan kepada angkatan udara bahwa mereka telah berusaha 2.972 kali melakukan perlawanan terhadap serangan pesawat China tahun ini, dengan biaya tidak kurang dari 886,49 juta dollar AS (Rp 13,070 triliun).

Namun, kemudian dia mengklarifikasi bahwa misi angkatan udara Taiwan pada tahun ini total ada 4.132, sebagaimana tercantum dalam makalah briefing parlemen kementerian, termasuk pelatihan dan misi patroli reguler.

“Akhir-akhir ini tekanannya luar biasa. Mengatakan sebaliknya akan menipu orang,” kata Yen, tanpa memberikan angka perbandingan tahun lalu.

Yen mengatakan bahwa angkatan bersenjata bulan ini akan melakukan latihan mereka sendiri di lepas pantai barat daya Taiwan, meski pun mereka tidak akan menembak secara langsung.

Angkatan bersenjata Taiwan terlatih dengan baik dan diperlengkapi persenjataan yang cukup baik, tetapi dikerdilkan oleh pasukan China.

Kementerian Pertahanan Taiwan sebelumnya telah mengakui ketegangan yang ditimbulkan oleh latihan berulang China yang menargetkan pertahanan Taiwan.

Saat ini, Yen mengungkapkan bahwa pihaknya sedang dalam proses pembenahan armada tempurnya.

Amerika Serikat tahun lalu menyetujui penjualan jet tempur F-16 senilai 8 miliar dollar AS (Rp 117,9 triliun) ke Taiwan, kesepakatan yang akan membuat jumlah total pesawat di pulau itu menjadi lebih dari 200.

Ini artinya Taiwan menjadi negara terbesar pemilik F-16 di Asia. (taiwannews)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved