Update Covid19 Sumut 16 Oktober 2020
TERNYATA Kota Medan Peringkat Pertama Kematian Dokter Akibat Covid-19 di Indonesia
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI melalui Tim Mitigasi IDI merilis jumlah dokter yang meninggal dunia akibat covid-19 di Indonesia.
"Jadi jika dengan gejala ringan atau OTG, hanya perlu isolasi mandiri selama 10 hari, kemudian bisa beraktivitas tanpa harus tes pcr lanjutan untuk follow up. Dengan catatan kondisinya baik," ujar nya.
Untuk pasien yang dinyatakan probable meskipun belum terkonfirmasi namun meninggal, ia mengatakan bahwa pasien dengan jenis ini tetap dimakamkan dengan protokol covid-19 apabila gejala-gejala sangat mendekati.
"Juga akan dilakukan pemulasaran kepada yang kontak erat dengan pasien," terangnya.
Fathiyah menjelaskan bahwa virus covid-19 merupakan virus dengan akibat yang sering tidak terduga karena bisa merusak berbagai sistem organ tubuh yang lainnya, seperti ginjal, hati, dan otak.
"Jadi virus covid-19 ini termasuk yang luar biasa ya, karena akibatnya bisa ke berbagai organ di dalam tubuh," katanya.
Untuk sosialisasi pedoman standar perlindungan dokter dijelaskan oleh dr Weny Rinawati.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis, 136 dokter meninggal dunia di seluruh Indonesia.
"Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pemakaian APD secara lengkap dan benar, berada di ruangan dengan tekanan negatif, serta memastikan para dokter bisa mengakses informasi melalui SIMIDI yang dirancang IDI untuk menjadi pusat informasi dokter di masa pandemi covid-19" terangnya.
(cr14/tribun-medan.com)
