Kisah Saliku Maesaroh, Gadis yang Dinikahi Soekarno di Jepang, Nasibnya Pilu Ratna Sari Dewi Datang

Di kediaman elit di bilangan Menteng, Jakarta, Sakiko mengakhiri hidupnya dengan mengiris urat nadinya pada 30 September 1959.

Kolase Foto Istimewa/Instagram @dewisukarnoofficia
Kisah Cinta Soekarno bersama wanita Jepang bernama Sakiko Kanase, sebelum nikahi Naoko atau Ratna Sari Dewi Soekarno. 

Akibat pemborosan ini Kinoshita gagal bersaing memperebutkan proyek yang didanai pampasan perang dengan perusahaan Mitsui.

Modal Kinoshita tak hanya perempuan dan hiburan. Perusahaan ini memiliki hubungan erat dengan Perdana Menteri Jepang kala itu, Nobusuke

Kishi. Jejak Kishi pada Perang Dunia II cukup kuat.

Pada 1944 ia menjadi salah satu menteri di Kabinet Jenderal Tojo.

Pasca perang dunia II, ia didakwa sebagai penjahat perang dan dipenjara di Sugamo.

Setelah menghirup udara bebas, Kinoshita mengetahui Kishi tak dapat menduduki jabatan publik hingga 1952.

Ia-pun menawarkan jabatan presiden perusahaan. Lantas pada 1952, Kishi duduk sebagai perdana menteri, kontak dengan Sukarno kemudian terjalin.

Ratna Sari Dewi Soekarno
Ratna Sari Dewi Soekarno (Kolase Pinterest)

Berbeda dengan Kinoshita yang memiliki jejaring politik kelas atas, Perusahaan Tonichi bertemu dengan Soekarno dengan cara unik.

Salah satu dewan direksinya yang memiliki jaringan dunia bawah tanah, Yoshio Kodama, memberikan perlindungan dengan mengerahkan

pengawalan Yakuza ketika Soekarno melakukan kunjungan pribadi ke Tokyo pada 1958.

Keberhasilan ini membuat pemilik Tonichi, Kubo, memiliki akses pribadi kepada Soekarno.

Ia-pun memperkenalkan Sukarno kepada Naoko Nemoto, gadis pekerja klub malam.

Perkenalan ini dilanjutkan pertemuan dua kali di Hotel Imperial, Tokyo, Jepang.

Setelah Soekarno pulang ke Indonesia, mereka saling berkirim surat.

Hingga Soekarno memutuskan mengundang Naoko ke Jakarta dan tinggal selama dua pekan dengan ditemani oleh Kubo.

Kubo tahu perempuan adalah salah satu kelemahan Soekarno, ia-pun membawa dua perempuan Jepang lain.

Namun Naoko mengabarkan kepada Sukarno melalui surat yang ia kirimkan bahwa dirinya dimanfaatkan Kubo untuk kepentingan bisnis.

Soekarno sendiri sudah terlanjur jatuh hati kepada Nemoto.

Kehadiran Naoko ini membuat Sakiko berkecil hati. Enam belas hari kemudian, dia bunuh diri.

Kabar ini sempat membuat Sukarno menangis, namun ia tetap mengawini Naoko pada 1961 yang kemudian bernama Ratna Sari Dewi Sukarno.

Duduknya Dewi sebagai istri Sukarno membuatnya menggenggam bisnis pengusaha Jepang di Indonenesia.

Kabarnya, setiap pengusaha Jepang yang ingin berinvestasi harus bertandang ke Wisma Yaso, rumah yang dibangunkan Soekarno untuknya.

Wisma itu kemudian menjadi Museum Satria Mandala.

(*)

SUMBER : INTISARI

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved