Breaking News

Keluarga Pelaku Brahim Aoussaoui Angkat Bicara, Sempat Berkabar Ingin Bermalam di Depan Katedral

Kepada televisi Al Arabiya, saudaranya mengatakan bahwa Brahim memberi kabar ingin bermalam di depan katedral.

HOUSSEM ZOUARI / AFP
FOTO: Kmar (kanan), ibu dari penyerang di Nice, Brahim Aouissaoui, yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa orang di kota Nice Prancis, menangis di rumahnya pada 29 Oktober 2020 di kota Sfax, Tunisia setelah diinterogasi oleh polisi anti-terorisme. 

Sosoknya juga tidak dikenali oleh pasukan keamanan anti-teror.

Sejumlah warga menyalakan lilin di luar Basilika Notre-Dame de l'Assomption di Nice pada tanggal 29 Oktober 2020 untuk menghormati tiga korban penyerang pisau, yang memotong tenggorokan setidaknya satu wanita, di dalam gereja di kota French Riviera.
Sejumlah warga menyalakan lilin di luar Basilika Notre-Dame de l'Assomption di Nice pada tanggal 29 Oktober 2020 untuk menghormati tiga korban penyerang pisau, yang memotong tenggorokan setidaknya satu wanita, di dalam gereja di kota French Riviera. (Valery HACHE / AFP)

Baca juga: Sering Dituduh Operasi Plastik, Syahrini Sukses Tampar Netizen dengan Harga Krim Wajahnya

Dia mengatakan Brahim telah meninggalkan negaranya sekitar 14 September.

Tahu satu warganya adalah pelaku teror di Prancis, otoritas Tunisia mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan.

"Tunisia mengutuk keras insiden teroris di Nice dan turut bersolidaritas dengan pemerintah dan rakyat Prancis," kata pernyataan dari kementerian luar negeri.

Polisi Ungkap Cara Pelaku Masuk Prancis

Kepolisian mengungkap cara pelaku teror memasuki Prancis sebelum melakukan pembunuhan sadis terhadap 3 orang di Basilika Notre Dame de Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020).

Pelaku bernama Brahim Aoussaoui dilaporkan pada 8 Oktober 2020 sedang dalam karantina Covid-19 selama 20 hari di Pulau Lampedusa, Sisilia, Italia.

Pada 20 September, pria berusia 21 tahun tersebut berada di kapal untuk karantina mandiri, di Bari, Italia.

Baca juga: Foto-foto Elly Sugigi Memakai Gaun Pengantin dengan Pacar Berondongnya Jadi Sorotan

Brahim Aoussaoui, pelaku pembantaian 3 warga Prancis di Gereja Basilika Notre-Dame de Nice, Prancis.
Brahim Aoussaoui, pelaku pembantaian 3 warga Prancis di Gereja Basilika Notre-Dame de Nice, Prancis. (Ansa / Daily Mail)

Baca juga: Aldi Taher Lagi-lagi Banjir Hujatan Setelah Balas Ucapan Raffi Ahmad pada Maia Estianty

Diketahui, ia merupakan seorang imigran yang memiliki keinginan untuk pergi ke Prancis.

Saat berada di Italia, dirinya tercatat bersih dari catatan kriminal.

Namun, ia tidak memiliki hak resmi sebagai imigran di Italia.

Dirinya diminta untuk keluar dari Italia dalam waktu tujuh hari.

Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak Menuju Lokasi Wisata Medan Zoo

Dua warga Muslim Prancis salat di Basilika Notre-Dame de la Garde di Marseille, Prancis tenggara, pada 29 Oktober 2020, sebagai penghormatan kepada para korban serangan pisau di dalam sebuah gereja di Nice, di Riviera Prancis. Para pemimpin dunia mengutuk keras serangan teroris di Nice, Prancis.
Dua warga Muslim Prancis salat di Basilika Notre-Dame de la Garde di Marseille, Prancis tenggara, pada 29 Oktober 2020, sebagai penghormatan kepada para korban serangan pisau di dalam sebuah gereja di Nice, di Riviera Prancis. Para pemimpin dunia mengutuk keras serangan teroris di Nice, Prancis. (Christophe SIMON / AFP)

Baca juga: Nadya Mustika Rahayu Tak Bisa Mengelak Tentang Kisruh Settingan Rumah Tangganya dengan Rizki DA

Alih-alih dideportasi oleh pihak Italia, dirinya dilepaskan begitu saja.

Belum jelas kapan waktu persis ia meninggalkan Italia menunju Paris dengan menggunakan kereta pada 9 atau 10 Oktober.

Petugas masih mencari sebab lolosnya dia menyeberangi perbatasan ke Prancis tanpa terdeteksi.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved