Update Kasus Pembunuhan Rianto Simbolon, Putri Sulungnya yang Masih Siswi SMA Menangis Histeris
Anak sulung Rianto Simbolon, raja adat di Samosir, tak kuasa menahan emosi saat menyaksikan rekonstruksi pembunuhan di Mako Polres Samosir.
TRIBUN-MEDAN.com -- Anak sulung Rianto Simbolon, raja adat di Samosir, tak kuasa menahan emosi saat menyaksikan rekonstruksi pembunuhan di Mako Polres Samosir, Kamis (26/11/2020).
Menanti Boru Simbolon, putri Rianto Simbolon, yang kini duduk di bangku kelas 3 SMAN 1 Ronggur Ni Huta, menangis histeris dan meraung-raung saat adegan pembantaian dilakukan para tersangka.
Adapun pembunuhan itu dilakukan 6 orang tersangka karena alasan kepemilikan tanah dan dendam keluarga.
"Bapak e, bapak e,. Boasa ipamate hamu Bapaki (Kenapa kalian matikan bapakku itu)," teriak Menanti sambil menangis meraung-raung memanggil ayahnya.
Melihat hal itu, tim penasihat hukum korban langsung berupaya menenangkan Menanti Simbolon.
Dalam rekonstruksi itu, Tim Penasihat Hukum Korban dari Law Office Dwi Ngai Sinaga, Dwi Ngai Sinaga, Rudi Zainal Sihombing, dan Benri Pakpahan turut hadir.
“Hari ini rekonstruksinya," ujar Dwi dihubungi via telepon seluler.
Anak-anak mendiang Rianto Simbolon terlihat turut serta menyaksikan kejamnya pembantaian terhadap ayahnya.
Rekonstruksi dipimpin langsung Kapolres Samosir AKBP M Saleh dan Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Suhartono.
Rekonstruksi dilaksanakan pada Pukul 13.40 WIB yang langsung diperagakan oleh para tersangka hingga Pukul 17.36 WIB.
Keluarga korban berkumpul menyaksikan adegan per adegan pembunuhan yang terjadi pada Minggu, 9 Agustus 2020, dini hari lalu.

Empat tersangka pembunuhan Rianto Simbolon dihadirkan dalam temu pers di Mako Polres Samosir, Jumat (14/8/2020). (TRIBUN-MEDAN/ARJUNA BAKKARA)
Berdasarkan video yang dikirimkan tim penasihat hukum, rasa trauma mendalam membayangi anak-anak almarhum atas kematian ayahnya yang dibunuh dengan cara kejam.
Adapun tersangka pembunuh ayahnya yakni Bilhot Simbolon (27), Tahan Simbolon (42), Parlin Sinurat (42), Justianus Simbolon (60) dan Pahala Simbolon (24). Sedangkan 1 orang lagi sedang diburu dan berstatus DPO.
Kini, anak-anak Rianto Simbolon hidup tanpa ayah dan ibu di rumah peninggalan orang tuanya di Ronggur Ni Huta.
Ibunya sendiri sudah terlebih dulu meninggal pada tahun 2018 lalu.