Frustrasi usai Ribut dengan Istri, Pria Ini Tak Sadar Jalan 420 Km, Seminggu Kemudian Dicegat Polisi
Untuk menenangkan diri usai pertengkaran itu, ia pun pergi berjalan-jalan. Sungguh mengejutkan, saat pria itu kemudian ditemukan dalam jarak 420 kilo
TRIBUN-MEDAN.com - Pertengkaran antar pasangan suami istri adalah hal wajar.
Keduanya butuh waktu untuk menenangkan diri sebelum menyelesaikan permasalahan dengan kepala yang dingin.
Namun kisah yang dialami pria ini setelah bertengkar dengan istrinya sungguh bikin orang-orang heran.
Suatu hari, seorang pria Italia bertengkar dengan istrinya.
Baca juga: Jarang Terekspos, Sosok Adik Kandung Yuni Shara dan Krisdayanti, Wajahnya Mirip Penyanyi Rossa
Untuk menenangkan diri usai pertengkaran itu, ia pun pergi berjalan-jalan.
Sungguh mengejutkan, saat pria itu kemudian ditemukan dalam jarak 420 kilometer dari rumahnya.
Tanpa terasa, pria itu telah berjalan selama seminggu penuh.
Melansir Oddity Central, Kamis (3/12/2020), pria berusia 48 tahun dari Como, sebuah kota di utara Milan, di Italia, dilaporkan bertengkar sengit dengan istrinya suatu hari, akhir bulan lalu.
Baca juga: Mayatnya Disembunyikan setelah Dibunuh Selingkuhan, Arwah Baiq Masnah Datangi Keluarga dan Suami
Ia kemudian keluar rumah untuk berjalan-jalan dan menjernihkan pikirannya.
Pria itu hanya terus berjalan.
Tanpa terasa, ia baru berhenti seminggu kemudian.
Itu pun karena dihentikan oleh mobil patroli polisi di Gimarra, di pantai Adriatik, 418 kilometer dari kota asalnya.
Polisi dilaporkan berpatroli di jalan-jalan Gimarra, untuk memastikan bahwa orang-orang mematuhi jam malam nasional yang diberlakukan di Italia.
Saat itu, polisi melihat seorang pria berjalan sendirian pada pukul dua pagi.
Mereka menghentikan mobil, menanyakan beberapa pertanyaan dan akhirnya membawa pria itu ke kantor polisi setempat.
Baca juga: Ayah Korban Tewas dalam Penembakan Pengawal Habib Rizieq Gembira, Pesan Aa Gym Untuk Umat Islam
Polisi mengidentifikasi pria itu.
Mereka pun mengetahui bahwa pria itu telah dilaporkan hilang oleh istrinya.
Pada titik inilah pria itu menceritakan kisah perjalanan epiknya.
Pria itu berkata bahwa dia telah bertengkar dengan istrinya seminggu sebelumnya dan keluar untuk berjalan-jalan, untuk menjernihkan pikirannya.
Hanya saja dia tidak pernah benar-benar berhenti.
Tanpa menggunakan jenis transportasi apa pun, pria itu menempuh jarak 420 kilometer dengan berjalan kaki, hanya dalam tujuh hari.
Jarak itu berarti rata-rata 60 kilometer sehari.
Baca juga: Kisah Kopassus Bebaskan Sandera Bawa Tiga Pendekar Lawan Musuh Berilmu Hitam di Hutan Papua

"Saya berjalan jauh," kata pria itu. “Saya tidak menggunakan alat transportasi apa pun. Selama hari-hari ini saya bertahan dengan makanan dan minuman yang ditawarkan kepada saya oleh orang-orang yang baik hati di sepanjang jalan. Saya baik-baik saja, saya hanya sedikit lelah.”
Setelah mendengar penjelasannya yang tidak biasa, polisi memutuskan untuk melepaskannya.
Tetapi sebelumnya polisi memberi tahu istrinya dan juga menjatuhkan denda sebesar 400 euro (sekitar Rp6,8 juta) karena melanggar jam malam.
Polisi bahkan memberinya kamar di hotel setempat, di mana dia bermalam sampai istrinya datang untuk menjemputnya.
Ayah pulkam jalan kaki 428 km rindu anak sampai sepatu rusak
Kebijakan lockdown yang diterapkan Malaysia membuat seorang pria nekat berjalan kaki pulang kampung ke rumahnya.
Pria tersebut bernama Matnoe Poksu Din.
Matnoe mengunggah foto dan video saat ia berjalan kaki dari Kuala Lumpur menuju ke kampung halamannya di Kelantan.
Tidak main-main, jarak yang ditempuh Matnoe adalah 428 kilometer.
Matnoe pertama kali mengunggah sebuah foto Google Maps jarak Kuala Lumpur menuju rumahnya yang berada di Tanah Merah, Kelantan, pada 26 April.
Dalam peta terlihat untuk mencapai rumah dengan jalan kaki membutuhkan waktu 3 hari 20 jam atau hampir 4 hari.
Ia menuliskan caption:

HARI LAGI SAPA ..
marila sapo2 nok join ..
kito pakat jalan kaki ghamaghama..
Matnoe juga beberapa kali membagikan foto saat dia berjalan dan istirahat.
Dia bercerita perjalanannya sempat tertunda karena hujan sehingga harus meneduh.
Pada tanggal 27 April atau hari kedua, Matnoe mengunggah video berjalan di jalan tol.
Ia juga mengunggah foto sepatunya rusak saat sampai di ruas jalan Plaza Tol Ipoh Utara 1.500 m.
Dalam perjalanan, Matnoe sempat beristirahat di Terminal Amanjaya.
Dia kemudian sampai di rumah pada 28 April jam 11 malam.
• Akibat Lockdown, Jenazah Pemuda Dipulangkan ke Tempat Asalnya Sejauh 3.300 KM selama 3 Setengah Hari
"ALHAMDULILLAH .. JAM 11 MALAM TADI SELAMAT SAMPAI RUMAH ...
TERIMA KASIH PADA YANG MENDOAKAN ,MEMBERI BANTUAN ..
TERUTAMA SEKALI TERIMA KASIH KEPADA S/U SULIT DATO' PA SAUDARA Ahmad Nazree Ramli DIATAS SUMBANGAN YANG DIBERIKAN ,.BELIAU BANYAK MEMBANTU PERJALANAN SAYA .
.(Alhamdulillah.. jam 11 malam tadi selamat sampai rumah...
terima kasih kepada yang mendoakan, memberi bantuan..
terutama terima kasih kepada s / u susah dato ' pa saudara Ahmad Nazree Ramli atas donasi yang diberikan.
Dia banyak membantu perjalanan saya..)," tulis Matnoe di akun Facebooknya.
Istri Matnoe, Sara Anisa, menuliskan:
Suami aku wat kijo gilo.. jalan kaki balik kampung.. loni otw ke gerik. gilo palo mikir.. duk KL pun xdok kijo jgok, duit pun xdok nok wat makan.. jadi keputusan dio, jalan kaki nok balik dumoh (Suamiku cukup gila..
Jalan kaki pulang kampung..
Sendirian otw gerik.
Susah banget mikir.. Tak ada pekerjaan di Kuala Lumpur, tak ada uang makan.. Jadi hasilnya, jalan kaki pulang ke rumah).
Matnoe ternyata rela berjalan kaki pulang untuk bertemu sang anak, Anisa.
Ia juga sudah tidak bekerja lagi di Kuala Lumpur karena kontraknya sudah habis.
Unggahan Matnoe itu kemudian dibagikan istrinya, Sara Anisa, di Facebook.
Unggahan ini pun banyak mendapat respons positif dari netizen.
Banyak netizen yang mendoakan Matnoe selama perjalanan agar selamat sampai di rumah.
Siti Khadijah: Yg pntg usaha... Salute la dik
Sitiey Fatayah: Alhmdlillah dhla slmt smpi smuan
yer
Muhammad Zulriman: Usaha tangga kejayaan
Sebelumnya, seorang pria lain di Malaysia juga berjalan kaki dari Kota Kinabalu ke Kota Marudu sejauh 120 kilometer selama tiga hari.
Dilansir dari Straits Times, Kamis (9/4/2020), pria bernama Alixson Mangundok (34) itu baru saja kembali dari Jepang pada 25 Maret 2020.
Karena khawatir membawa virus corona, ia memilih untuk tidak menggunakan transportasi umum atau meminta keluarga untuk menjemputnya.
"Setelah mencapai Bandara Internasional Kinabalu, saya di-screening. Pejabat kesehatan mengatakan saya baik-baik saja dan tidak menunjukkan gejala. Saya kemudian diminta pergi ke Rumah Sakit Queen Elizabeth untuk screening lebih lanjut," kata Alixson.
Setelah memberikan sampelnya di rumah sakit itu, dokter memberitahu Alixson agar menjalani karantina mandiri di rumah dan tidak diharuskan memeriksakan diri ke pusat karantina, sambil menunggu hasil tes.
• AKBP Eko Hartanto Dipromosikan Jadi Kapolres Lhokseumawe, Ini Perjalanan Kariernya
Karena statusnya yang belum jelas, ia memutuskan untuk berjalan kaki ke rumahnya di Marudu demi menghindari risiko penularan bagi banyak orang jika ternyata ia terinfeksi.
"Tetapi kemudian saya diberitahu bahwa saya dapat menjalani karantina sendiri di rumah, sehingga untuk menghindari risiko bagi siapa pun, saya memutuskan untuk berjalan jauh ke Kota Marudu," kata dia.
Menurut Alixson, ia sudah terbiasa berjalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya dari berburu dan bertani.
Sebelum melakukan perjalanan itu, Alixson membeli makan siang dan dua botol air di rumah sakit.
Sepanjang jalan, ia beristirahat di halte bus dan melewati sejumlah pos penjagaan.
• Banjir hingga 1,5 Meter di Langkat, Ratusan Rumah Terendam, Dua Jembatan Beton Putus
"Di setiap pos penjagaan, polisi dan pasukan keamanan lainnya yang bertugas menanyakan ke mana saya pergi. Ketika saya memberi tahu mereka bahwa saya sedang menuju ke Kota Marudu, mereka tidak bisa mempercayainya, tetapi akhirnya saya bisa meyakinkan mereka bahwa saya tidak bercanda," jelas dia.
Covid-19 Malaysia tengah menjalani masa penguncian sejak 18 Maret hingga 14 April 2020.
Oleh karena itu, polisi diterjunkan untuk menjaga pos-pos perbatasan untuk menghindari adanya pelanggaran.
Kepada polisi penjaga itu, Alixson menjelaskan alasannya dan menunjukkan paspor serta surat-surat dari rumah sakit.
Polisi pun memintanya untuk berhati-hati dan beristirahat di tempat yang terang.
Alixson mengatakan, polisi juga sempat menawarkan bantuan, tetapi ia menolaknya karena tak ingin menimbulkan risiko kesehatan bagi siapa pun.
• Bantuan Sembako Murah untuk Rakyat Miskin di Dairi Belum Tersalur, BLT Rp 600 Ribu Sabar Dulu
Pada 28 Maret 2020, ketika berada di Kota Belud, sekitar setengah perjalanan ke kota tujuannya, ia melihat saudara lelakinya dan melambaikan tangan kepadanya.
"Dia balas melambai tetapi tidak mengenali saya karena wajah saya tertutup dan saya membawa seekor anjing, jadi dia pergi begitu saja," ujar Alixson.
Beruntung, orang yang bersama saudaranya itu melihat Alixson dan segera memberitahunya.
Dari sana, Alixson menyebut saudara lelakinya telah memberitahu keluarga bahwa ia telah berjalan selama tiga hari dan meminta seseorang dari rumah untuk mengirim mobilnya kepadanya.
"Saya tidak pergi menemui orangtua saya setelah tiba di Kota Marudu, tetapi langsung pergi ke sebuah pondok kecil di lahan pertanian karena itu akan lebih aman untuk semua orang," kata dia.
• Pempek Sriwijaya Tawarkan Promo Spesial Paket Bukber
Menurut dia, screening pertamanya telah keluar dan dinyatakan negatif.
Tetapi, ia masih harus pergi menjalani screening keduanya di Rumah Sakit Kota Marudu.
"Saya tidak akan beristirahat dan tidak akan bertemu keluarga saya sampai rumah sakit memberi saya konfirmasi bahwa saya bebas dari virus ini," kata Alixson.
Ayah dari dua anak itu diketahui telah bekerja di luar negeri sejak berusia 18 tahun, termasuk di Singapura, Aljazair, Australia, dan Korea Selatan.
Artikel ini sudah tayang di Serambi Indonesia dengan judul : Viral Pria Ini Nekat Pulang Kampung Jalan Kaki 428 Km karena Kangen Anak, Sepatu Sampai Rusak
(*/ tribunmedan.id)
SUMBER : INTISARI